Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rafael Alun Ikut Berburu Klien Konsultan Pajak saat Masih Aktif di DJP

Kompas.com - 27/09/2023, 19:16 WIB
Irfan Kamil,
Aryo Putranto Saptohutomo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penyalahgunaan jabatan oleh mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (DJP) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Rafael Alun Trisambodo buat kepentingan pribadi diungkap dalam persidangan lanjutan kasus dugaan gratifikasi.

Rafael yang menjadi terdakwa disebut aktif mencari klien buat perusahaan konsultan pajak PT Artha Mega Ekadhana (ARME), ketika dia masih bekerja sebagai pegawai negeri sipil DJP.

Keterangan itu disampaikan saksi Rani Anindita Tranggani dan Ujeng Arsatoko, yang dihadirkan oleh jaksa penuntut umum Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam sidang pemeriksaan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Rabu (27/9/2023).

Dalam kesaksiannya, Rani yang merupakan Direktur Keuangan di PT ARME sampai 2005 mengatakan, Rafael ikut mencari klien buat PT ARME bersama-sama anggota direksi lainnya, yakni Ujeng yang merupakan eks Direktur Utama, serta eks Direktur Operasional (Alm) FX Wijayanto Nugroho (Wiwit).

Baca juga: Rafael Alun Terima Komisi 10 Persen Setiap Bawa Klien Buat PT ARME

Rani yang saat ini bekerja sebagai pegawai Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengatakan, Rafael kerap memberitahunya tentang akan ada klien buat perusahaan itu.

"(Yang mencari klien) Pak Alun, Pak Wiwit, Pak Ujeng juga, temannya Pak Wiwit, banyak pihak. Klien-klien itu ada yang dari Pak Alun, terus dari kemudian ada dari pegawai, dari Pak Wijayanto Nugroho," kata Rani saat memberikan kesaksian.

Jaksa KPK kemudian mempertanyakan soal cara Rafael membawa klien buat perusahaan konsultan pajak itu. Namun, Rani mengaku tidak tahu menahu soal itu.

"Dia (Rafael) bilang, 'nanti kalau ada klien ini, akan ada pembayaran ini'. Dia bilang akan ada calon klien, ada kontraknya," ujar Rani.

Baca juga: Saksi Sebut Istri Rafael Alun Terima Gaji Buta Rp 10 Juta Tiap Bulan

Menurut berita acara pemeriksaan Rani yang dibacakan dalam persidangan, beberapa perusahaan yang menggunakan jasa PT ARME adalah PT Apexindo Pratama Duta, PT Bank Indomonex, PT Caraka Yasa, PT Airfast Indonesia, dan PT Trihasta.

Akan tetapi, Rani tidak mengingat siapa saja dari ke-5 perusahaan klien PT ARME itu yang dibawa langsung oleh Rafael.

"Secara detailnya sepertinya iya. Karena di catatan saya enggak tercatat dari siapa. Nanti ada uang masuk, tahunya dari Pak Alun," ucap Rani.

Baca juga: Pegawai KPK Pernah Jadi Direktur di Perusahaan Terkait Rafael Alun


Padahal, kata Rani, Rafael tidak berada dalam struktur direksi, tidak punya jabatan, dan namanya tak tercantum dalam akta pendirian PT ARME tetapi aktif dalam mengendalikan perusahaan itu.

Justru istri Rafael, Ernie Meike Torondek, yang tercatat sebagai komisaris utama dalam akta pendirian PT ARME tidak aktif dalam kegiatan perusahaan. Meski demikian, Rani menyebut Meike menerima gaji bulanan Rp 10.000.000 sebagai komisaris utama PT ARME.

Dalam kesempatan yang sama, Ujeng mengatakan, Rafael tidak masuk dalam struktur perusahaan karena masih aktif sebagai pegawai DJP. Maka dari itu sang istri yang menyetorkan saham dan ditulis sebagai komisaris utama PT ARME.

"Karena beliau (Rafael) masih aktif," kata Ujeng.

Baca juga: Rafael Alun Mengaku Tak Pernah Libatkan Sang Istri dalam Perusahaan Konsultan Pajaknya

Halaman:


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

[POPULER NASIONAL] Jokowi Titip 4 Nama ke Kabinet Prabowo | Suara Megawati dan Puan Disinyalir Berbeda

Nasional
Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Bamsoet Sebut Golkar Siapkan Karpet Merah jika Jokowi dan Gibran Ingin Gabung

Nasional
ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

ICW Desak KPK Panggil Keluarga SYL, Usut Dugaan Terlibat Korupsi

Nasional
Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Jokowi Masih Godok Susunan Anggota Pansel Capim KPK

Nasional
Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Bamsoet Ingin Bentuk Forum Pertemukan Prabowo dengan Presiden Sebelumnya

Nasional
Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di 'Gala Dinner' KTT WWF

Senyum Jokowi dan Puan saat Jumpa di "Gala Dinner" KTT WWF

Nasional
ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta 'Money Politics' Dilegalkan

ICW Minta MKD Tegur Hugua, Anggota DPR yang Minta "Money Politics" Dilegalkan

Nasional
Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum 'Gala Dinner' WWF di Bali

Momen Jokowi Bertemu Puan sebelum "Gala Dinner" WWF di Bali

Nasional
Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Anak SYL Percantik Diri Diduga Pakai Uang Korupsi, Formappi: Wajah Buruk DPR

Nasional
Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Vibes Sehat, Perwira Pertamina Healing dengan Berolahraga Lari

Nasional
Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nyalakan Semangat Wirausaha Purna PMI, Bank Mandiri Gelar Workshop “Bapak Asuh: Grow Your Business Now!”

Nasional
Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Data ICW: Hanya 6 dari 791 Kasus Korupsi pada 2023 yang Diusut Pencucian Uangnya

Nasional
UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

UKT Meroket, Anies Sebut Keluarga Kelas Menengah Paling Kesulitan

Nasional
Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Anies Ungkap Kekhawatirannya Mau Maju Pilkada: Pilpres Kemarin Baik-baik Nggak?

Nasional
MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

MKD DPR Diminta Panggil Putri SYL yang Diduga Terima Aliran Dana

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com