JAKARTA, KOMPAS.com - TNI Angkatan Laut (AL) telah memasuki usia ke-78 pada Minggu (10/9/2023).
TNI AL sebagai komponen utama pertahanan negara memiliki tugas dan kewajiban menjaga dan mempertahankan kedaulatan negara di laut. Hal itu sesuai amanat Undang-Undang RI Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI.
Sejalan dengan kebijakan pemerintah mewujudkan Indonesia sebagai poros maritim dunia, pembangunan kekuatan TNI AL tidak hanya aspek pertahanan, tetapi keamanan juga.
Dalam perjalanannya, matra laut Indonesia memiliki pasukan khusus untuk pertahanan dan keamanan laut Indonesia.
Baca juga: 2 Kapal Pemburu Ranjau Resmi Masuk Jajaran TNI AL, KRI Pulau Fani-731 dan KRI Pulau Fanildo-732
Lantas, apa saja pasukan khusus yang dimiliki TNI AL?
Kopaska atau kependekan dari Komando Pasukan Katak, merupakan salah satu pasukan elite milik TNI AL.
Dikutip dari Kompaspedia, Kopaska dibentuk saat masa Operasi Trikora pada 1962.
Saat itu, Presiden pertama RI Soekarno menilai perlu dibentuknya sebuah pasukan khusus untuk membuka jalan bagi operasi amfibi terbesar untuk membebaskan Irian Barat dari kekuasaan Belanda.
Prajurit Kopaska dibekali kemampuan untuk beroperasi di empat matra; darat, laut, udara, dan bawah permukaan air.
Kemampuan pertempuran laut khusus yang dimiliki Kopaska juga terbukti dalam beberapa operasi militer dan operasi penyelamatan korban kecelakaan di perairan.
Baca juga: Mengenal Kopaska, Pasukan Khusus TNI AL yang Deteksi Amunisi Perang Dunia II di Perairan Cilacap
Kopaska resmi dibentuk dan didirikan berdasarkan Keputusan Menteri/Kepala Staf Angkatan Laut Nomor Kep.M/KSAL.5401.13. Letkol Laut OP Koesno ditunjuk sebagai komandan pertama Kopaska.
Ciri khas prajurit Kopaska ditandai dengan baret berwarna merah marun dan mengenakan buff tengkorak.
Prajurit Kopaska memiliki tugas untuk menyerbu kapal dan pangkalan musuh, menghancurkan instalasi bawah air, penyiapan perebutan pantai, serta operasi pendaratan berkekuatan amfibi.
Dikutip dari laman Koarmada II, untuk mengaplikasikan kemampuan infiltrasi dan eksfiltrasi melalui jalur laut, prajurit Kopaska biasanya menggelar latihan serangan pantai dan penguasaan runway.
Baca juga: Kopaska: Sejarah dan Tugasnya
Prajurit Kopaska juga harus memiliki kemampuan dasar lainnya, seperti terjun payung dan menembak.