Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ditanya Kapan Puan Maharani Berkunjung, PAN: Mungkin PDI-P Tunggu Waktu Terbaik

Kompas.com - 25/07/2023, 17:59 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Partai Amanat Nasional (PAN) membuka pintu kepada PDI-P untuk datang berkunjung melanjutkan silaturahmi politik.

Meski begitu, Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto mengatakan, belum ada jadwal pasti kunjungan Ketua DPP PDI-P Puan Maharani ke kantor partainya.

"Memang sampai sekarang belum terlaksana, ya mungkin menunggu kesempatan waktu yang terbaik dari PDI-P," kata Yandri di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (25/7/2023).

Baca juga: Bahas Usulan Pansus JIS, Fraksi PDI-P Bakal Temui Ketua DPRD DKI

Yandri mengatakan, partainya tak masalah soal siapa elite PDI-P yang memimpin kunjungan ke Kantor PAN.

PAN, menurut dia, pasti menerima kunjungan tersebut dengan tangan terbuka.

"Kalau bagi PAN terbuka saja, apakah nanti dipimpin oleh Mbak Puan atau Mas Hasto atau Bu Mega langsung, kami pasti terima kunjungan PDI-P," ujar dia.

Wakil Ketua MPR ini mengatakan bahwa kunjungan balasan PDI-P ke PAN memang bukan kesepakatan tertulis.

Di luar rencana kunjungan itu, Yandri juga mengomentari nama Menteri BUMN Erick Thohir yang masuk dalam lima besar kandidat bakal calon wakil presiden (bacawapres) Ganjar Pranowo.

Baca juga: Fraksi PDI-P Resmi Ajukan Pembentukan Pansus JIS ke Ketua DPRD DKI

Menurut dia, hal ini wajar karena sosok Erick memang dianggap laku keras untuk berkontestasi dalam Pilpres 2024.

Adapun PAN juga menyodorkan nama Erick sebagai cawapres ke beberapa partai pengusung bacapres, yakni Ganjar dan Prabowo Subianto.

"Nah kalau hari ini Mbak Puan merespons dari lima nama sudah mengerucut, salah satunya Erick Thohir yang berarti bagus. Artinya memang Erick Thohir memang bisa diterima di Prabowo bisa, di Ganjar bisa. Tapi nanti tinggal finalnya di mana," ujar Yandri.

Sebelumnya diberitakan, Ketua DPP PDI-P Said Abdullah menyampaikan bahwa Puan Maharani akan melanjutkan kegiatan kunjungan ke partai politik (parpol) lain, termasuk PAN.

Baca juga: Gerindra Klaim Golkar dan PAN Condong ke Koalisinya: Pada Akhirnya, Semua Akan ke Prabowo

Menurut Said Abdullah, kegiatan komunikasi dan safari politik Puan sempat tertunda pada bulan Juni kemarin karena banyaknya kegiatan DPP PDI-P, termasuk melaksanakan ibadah haji.

"Beberapa saat lalu sempat terhenti karena PDI Perjuangan selama Juni 2023 memiliki gawe internal rangkaian peringatan Bulan Bung Karno, lalu dilanjut dengan kegiatan Mbak Puan dan Mas Ganjar menunaikan ibadah haji. Karena itulah kegiatan silaturahminya sempat tertunda," kata Said kepada Kompas.com, Kamis (6/7/2023).

Kendati demikian, Said belum bisa memastikan kapan jadwal silaturahim atau safari politik itu dilakukan.

Namun, hingga akhir Juli ini pertemuan lanjutan kedua partai politik itu belum juga terlaksana.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com