Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siasat Ferdy Sambo Kerahkan Anak Buah Demi Bungkam Keluarga Brigadir J...

Kompas.com - 12/07/2023, 20:07 WIB
Aryo Putranto Saptohutomo

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Setahun yang lalu kasus pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat (Brigadir J) menyedot perhatian segala lapisan masyarakat.

Perkara itu bahkan sampai sempat memicu gelombang kritik dari masyarakat kepada Polri.

Yang membuat masyarakat geram adalah kasus itu hendak ditutupi oleh Ferdy Sambo melalui permainan sandiwara dengan mengerahkan kuasanya sebagai perwira tinggi Polri. Apalagi saat itu menjabat Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Kadiv Propam) Polri.

Akibat sandiwara itu membuat proses pengungkapan pembunuhan Yosua oleg penyidik dari Polres Jakarta Selatan dan Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) berlarut-larut.

Baca juga: Timeline Kasus Pembunuhan Brigadir J hingga Berujung Hukuman Mati untuk Ferdy Sambo

Peristiwa pembunuhan terjadi pada Jumat, 8 Juli 2022, silam. Namun, peristiwa itu baru dipaparkan kepada masyarakat pada 11 Juli 2022 dengan dalih libur Hari Raya Idul Adha.

Ternyata dalam jeda waktu antara kejadian dan saat Polri memberikan keterangan, keluarga mendiang Yosua mengalami intimidasi.

Setelah jenazah Yosua datang dan disemayamkan di rumahnya di SD 74 Desa Suka Makmur, Kecamatan Sungai Bahar, Kabupaten Muaro Jambi, Provinsi Jambi, ayah dan ibunya yakni Samuel Hutabarat dan Rosti Simanjuntak menangis histeris.

Baca juga: Kesaksian Wartawan yang Pertama Mengetahui Kabar Kematian Brigadir J

Terdakwa pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo usai sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023). Majelis hakim menjatuhkan vonis mati pada Ferdy SamboKOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO Terdakwa pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Ferdy Sambo usai sidang vonis di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (13/2/2023). Majelis hakim menjatuhkan vonis mati pada Ferdy Sambo

Akan tetapi, saat itu jenazah Yosua berada di dalam peti yang tertutup. Bahkan saat itu rombongan polisi dari Jakarta datang dan meminta supaya peti jenazah tidak dibuka.

Alasannya ketika itu adalah Yosua meninggal karena melakukan perbuatan tercela. Namun, kedua orang tua mendiang tidak mempercayai alasan itu.

Keduanya kemudian memaksa membuka peti dan melihat kondisi jenazah Yosua. Anggota keluarga juga sempat dilarang mendokumentasikan kondisi jenazah Yosua, tetapi larangan itu tidak dihiraukan oleh mereka.

Setelah melihat kondisi jenazah, keluarga merasa kematian Yosua tidak wajar.

Baca juga: Polri Diminta Transparan Umumkan Hasil Banding Etik Anggotanya di Kasus “Obstruction of Justice” Pembunuhan Brigadir J

Rombongan polisi yang melarang keluarga tidak membicarakan kematian Yosua serta tidak mendokumentasikan jenazah dipimpin oleh Hendra Kurniawan.

Hendra Kurniawan ketika itu berpangkat Brigjen dan menjabta sebagai Kepala Biro Pengamanan Internal Divisi Propam Polri.

Jenazah Yosua pun akhirnya dimakamkan tanpa upacara kehormatan. Namun, setelah kasus itu terkuak, penyidik melakukan ekshumasi jasad Yosua buat melakukan otopsi ulang.

Setelah ekshumasi itu jenazah Yosua kembali dimakamkan dengan upacara kehormatan.

Baca juga: Jejak Chuck Putranto, Eks Spri Ferdy Sambo yang Batal Dipecat Polri meski Terbukti Terlibat Kasus Brigadir J

Halaman:


Terkini Lainnya

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Kaum Intelektual Dinilai Tak Punya Keberanian, Justru Jadi Penyokong Kekuasaan Tirani

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

[POPULER NASIONAL] Para Sesepuh Kopassus Bertemu | Prabowo Ingin Libatkan Megawati Susun Kabinet

Nasional
Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Rute Transjakarta 9F Rusun Tambora - Pluit

Nasional
Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 4 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com