Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Anak Sakit Saat Mudik, IDAI Sarankan Orangtua Perhatikan Pola Makan dan Tidur Anak

Kompas.com - 04/04/2023, 18:33 WIB
Fika Nurul Ulya,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta para orangtua memperhatikan pola makan dan tidur anak-anak menjelang Hari Raya Idul Fitri tahun 2023. Hal ini mencegah anak sakit saat perjalanan mudik Lebaran.

Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang Pediatri Sosial sekaligus Satgas Perlindungan Anak IDAI, Hari Wahyu Nugroho mengatakan, pola tidur dan makan yang tidak teratur berpotensi membuat sistem imun anak menjadi lemah.

Kemudian, anak-anak akhirnya lebih mudah terserang penyakit.

"Karena biar bagaimana pun kalau sudah asupan makannya terganggu kemudian tidurnya terganggu imunitas akan menurun dan pasti akan mudah sakit," kata Hari dalam media briefing IDAI secara daring, Selasa (4/4/2023).

Baca juga: Kerap Mengintai Anak, Pahami Gejala Stunting dan Cara Mencegahnya

Hari mengungkapkan, pemantauan pola makan dan tidur anak tak jauh berbeda dengan pemantauan anak saat pandemi Covid-19.

Ia mengatakan, orangtua perlu memberikan gizi yang seimbang, antara karbohidrat, protein, dan lemak.

"Berikan nutrisi yang baik, karbohidrat, protein, lemak. Ini benar-benar harus diberikan secara seimbang sehingga asupan terjaga dengan baik. Kalau asupan terjaga dengan baik, kita harap imunitas juga baik," ujarnya.

Sementara untuk pola tidur, biasakan anak-anak tidur cukup sesuai usianya. Kualitas dan kuantitas tidur ini akan sangat berpengaruh pada kesehatan anak-anak.

"Nah, kalau dalam perjalanan mudik sudah pasti tidurnya terganggu. Kemudian, ketika sampai di tempat tujuan, begitu jam tidurnya berubah dan berkurang, ini harus diperhatikan," kata Hari.

Baca juga: Cuti Bersama Lebaran Maju, Korlantas Prediksi Kepadatan Arus Mudik Terjadi mulai 18 April

Lebih lanjut, Hari mengimbau agar para orangtua untuk menjaga jarak dari sumber-sumber penularan virus, yakni tidak berkontak langsung dengan penderita.

Protokol-protokol kesehatan saat pandemi tetap harus dijalankan dan menjadi kebiasaan.

Sebab, menurut Hari, protokol kesehatan seperti mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak cukup efektif mencegah berbagai macam penyakit menular.

"Saya ingatkan kembali adalah bagaimana prokes Covid-19 tetap dijalankan, gunakan masker, menjaga jarak, melindungi diri. Kalau yang sudah jelas ada yang batuk pilek, diumumkan saja mohon untuk tidak mencium anak-anak dahulu," ujarnya.

Baca juga: Puncak Arus Mudik di Tol Tangerang Merak Diprediksi Terjadi 16 April 2023

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

KPK Duga Eks Wakil Ketua DPR Azis Syamsuddin Terima Fasilitas di Rutan Usai Bayar Pungli

Nasional
Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Desta Batal Hadir Sidang Perdana Dugaan Asusila Ketua KPU

Nasional
Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Soal Lonjakan Kasus Covid-19 di Singapura, Kemenkes Sebut Skrining Ketat Tak Dilakukan Sementara Ini

Nasional
DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

DKPP Akan Panggil Sekjen KPU soal Hasyim Asy'ari Pakai Fasilitas Jabatan untuk Goda PPLN

Nasional
Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Menhub Usul Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Masuk PSN

Nasional
SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

SYL Diduga Minta Uang ke Para Pegawai Kementan untuk Bayar THR Sopir hingga ART

Nasional
Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Delegasi DPR RI Kunjungi Swedia Terkait Program Makan Siang Gratis

Nasional
Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Hari Ke-11 Penerbangan Haji Indonesia, 7.2481 Jemaah Tiba di Madinah, 8 Wafat

Nasional
Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Ketua KPU Protes Aduan Asusila Jadi Konsumsi Publik, Ungkit Konsekuensi Hukum

Nasional
Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Sindir Bobby, PDI-P: Ada yang Gabung Partai karena Idealisme, Ada karena Kepentingan Praktis Kekuasaan

Nasional
Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik 'Cicak Vs Buaya Jilid 2'

Eks Kakorlantas Polri Djoko Susilo Ajukan PK Lagi, Kilas Balik "Cicak Vs Buaya Jilid 2"

Nasional
JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

JK Singgung IKN, Proyek Tiba-tiba yang Tak Ada di Janji Kampanye Jokowi

Nasional
Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Soal Peluang Ahok Maju Pilkada DKI atau Sumut, Sekjen PDI-P: Belum Dibahas, tetapi Kepemimpinannya Diakui

Nasional
Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Dukung Jokowi Gabung Parpol, Projo: Terlalu Muda untuk Pensiun ...

Nasional
PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

PT Telkom Sebut Dugaan Korupsi yang Diusut KPK Berawal dari Audit Internal Perusahaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com