Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panglima TNI Ungkap Penyebab Ekspor Tambang Ilegal Masih Terjadi

Kompas.com - 09/02/2023, 14:56 WIB
Nirmala Maulana Achmad,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Panglima TNI Laksamana Yudo Margono mengungkapkan alasan ekspor hasil tambang ilegal masih terjadi.

Yudo Margono mengatakan, terkadang eksportir memiliki dokumen izin ekspor meski sebenarnya dilarang.

"Kadang-kadang, kalau memang aparat yang berwenang memberikan ada dokumen ekspornya, ini yang sulitnya," ujar Yudo usai Rapim TNI-Polri di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (8/2/2023).

"Jadi, itu tentunya warning, akan kita cek di lapangan. Kalau mereka ada surat, ya nanti dulu, jangan berangkat dulu. Kita koordinasikan lagi," katanya melanjutkan.

Baca juga: Jokowi: Dunia Pers Sedang Tidak Baik-baik Saja

Yudo Margono lantas memerintahkan jajarannya agar memperketat penjagaan di daerah perbatasan.

"Jangan lagi ada ekspor ilegal. Jadi, saya tekankan kepada jajaran ke bawah yang melaksanakan patroli khususnya di bagian perbatasan," ujar Yudo Margono.

Eks KSAL ini juga mengatakan bakal fokus penjagaan di perbatasan guna mengantisipasi ekspor hasil tambang ilegal.

"Yang menjadi fokus kita ini jangan sampai ada ekspor ilegal. Semuanya kan melalui hilirisasi tadi, dan diekspornya adalah produk yang jadi, bukan yang mentah," katanya.

Baca juga: Panglima TNI Bantah Pilot Susi Air Disandera KKB: Dia Menyelamatkan Diri

Dalam Rapim TNI-Polri, Rabu kemarin, Presiden Joko Widodo (Jokowi) memang menugaskan aparat TNI dan Polri untuk menjaga program industrialisasi dan hilirisasi pemerintah agar tidak terganggu.

"Tugas TNI Polri adalah menjaga agar namanya industrisalisasi, hilirisasi itu berjalan dengan baik di lapangan, tidak terjadi gangguan-gangguan," kata Jokowi dalam keterangan pers seusai memberikan arahan, Rabu.

Jokowi mengatakan, salah satu upaya TNI-Polri dalam menjaga program industrialisasi adalah dengan memberantas praktik ekspor dan tambang ilegal yang masih berjalan.

Baca juga: Soal Instruksi Jokowi, Panglima TNI: Jangan Sampai Terjadi Karhutla Baru Kita Padamkan

Sebab, menurut Jokowi, praktik-praktik ilegal itu dapat membuat penerimaan negara menjadi berkurang.

"Kalau di laut ya polisi air, Bakamla, TNI AL, misalnya. Dan saya kira para peserta sudah mengertilah apa yang dilakukan tak perlu saya jelaskan detail," ujar Jokowi.

Mantan Wali Kota Solo itu mengungkapkan, secara garis besar, ia berpesan kepada TNI dan Polri untuk memiliki visi yang sama.

Selain soal hilirisasi industri, Jokowi menekankan agar TNI dan Polri seirama soal penanganan kebakaran hutan dan lahan, serta menjaga kondusivitas di tengah tahun politik.

Baca juga: Apresiasi Prajurit Berprestasi, Panglima TNI: Yang Melebihi Panggilan Tugas, Saya Beri Penghargaan

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Digelar di Bali Selama 8 Hari, Ini Rangkaian Kegiatan World Water Forum 2024

Nasional
Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Golkar Resmi Usung Khofifah-Emil Dardak di Pilkada Jatim 2024

Nasional
Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Fahira Idris: Jika Ingin Indonesia Jadi Negara Maju, Kuatkan Industri Buku

Nasional
Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Waspada MERS-CoV, Jemaah Haji Indonesia Diminta Melapor Jika Alami Demam Tinggi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com