Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Ma'ruf Amin: Pandemi Menguak Kelemahan Sistem Kesehatan Manual

Kompas.com - 10/12/2022, 10:06 WIB
Ardito Ramadhan,
Jessi Carina

Tim Redaksi


JAKARTA, KOMPAS.com- Wakil Presiden Ma'ruf Amin menyatakan, ada kabar baik dari pandemi Covid-19, yakni menguak kelemahan dalam sistem kesehatan yang selama ini berjalan manual sehingga harus memanfaatkan teknologi digital.

Hal ini disampaikan Ma'ruf saat memberikan sambutan secara virtual dalam acara seminar bertajuk System of Satusehat: Implications for The Health Economics in Indonesia yang diselenggarakan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Sabtu (10/12/2022).

"Pandemi telah menguak kelemahan dalam sistem yang selama ini berjalan secara manual, sehingga memicu dilakukannya perbaikan-perbaikan dengan memanfaatkan teknologi digital," kata Ma'ruf.

Baca juga: Maruf Amin: Korupsi Musuh Utama, Penegakan Hukum Tak Boleh Tumpul

Ma'ruf menuturkan, pandemi Covid-19 telah mengubah tatanan kehidupan, termasuk sektor kesehatan yang dipaksa untuk bertransformasi agar lebih kapabel dan lincah merespons tantangan.

Ia mengatakan, hal itu penting supaya layanan kesehatan tetap kokoh memenuhi kebutuhan masyarakat dalam situasi yang dinamis.

"Hal ini antara lain menjelma dalam bentuk penggunaan aplikasi kesehatan yang kini semakin masif, menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari aktivitas kita sehari-hari," ujar Ma'ruf.

Oleh karena itu, Ma'ruf mengapresiasi platform SatuSehat milik Kementerian Kesehatan yang merupakan platform digital kesehatan yang mengintegrasikan histori resume medis pasien dari berbagai fasilitas kesehatan.

Baca juga: Anak SD ke Maruf Amin: Izin Pak Kiai, Nyontek Itu Dosa Enggak?

Ia mengatakan, transformasi digital kesehatan yang memudahkan masyarakat dan berdampak positif terhadap ekonomi kesehatan mesti terus dikembangkan.

Menurut dia, SatuSehat telah memiliki keunggulan tersebut dan mencakup aspek layanan preventif, promotif, kuratif, dan rehabilitatif.

Secara khusus, ia menyoroti harga harga pelayanan kesehatan kuratif bisa sangat mahal, khususnya untuk penyakit katastropik yang membutuhkan perawatan medis lama dan berbiaya tinggi.

"Apabila dengan bantuan teknologi digital, penyakit tersebut bisa terdeteksi lebih awal dan dapat dilakukan upaya penanganan segera, diharapkan dapat menurunkan beban biaya pengobatan yang cukup signifikan," kata Ma'ruf.

Ma'ruf pun menekankan bahwa pemerintah sangat mendukung dan mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk meningkatkan kesehatan masyarakat Indonesia.

"Transformasi digital menjadi agenda penting untuk merealisasikan Indonesia sehat melalui pemanfaatan data dan teknologi," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Jokowi Bagikan 10.300 Sertifikat Tanah Hasil Redistribusi di Banyuwangi

Nasional
TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

TNI AL Latihan Pendaratan Amfibi di Papua Barat, Libatkan 4 Kapal Perang

Nasional
Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Tengah Fokus Urus Pilkada, Cak Imin Bilang Jatim Bakal Ada Kejutan

Nasional
Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Targetkan Sertifikasi 126 Juta Bidang Tanah, Jokowi: Presiden Baru Tinggal Urus Sisanya, Paling 3-6 Juta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com