Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengamat: Demokrat Jangan Terlena, Golkar Paham Betul Cara "Nyalip" Balik

Kompas.com - 26/10/2022, 05:40 WIB
Adhyasta Dirgantara,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia Adi Prayitno meminta Partai Demokrat tidak terlena dengan hasil survei Litbang Kompas terbaru, di mana jumlah pemilih Demokrat berhasil menyalip Partai Golkar.

Adi menjelaskan, Demokrat menyalip Golkar lantaran partai pimpinan Airlangga Hartarto itu belum melakukan sosialisasi politik secara masif.

"Demokrat jangan terlena. Karena survei itu cukup dinamis. Menyalip Golkar ini kan dalam kondisi di mana Golkar sedang tidak melakukan konsolidasi dan sosialisasi politik secara masif seperti yang dilakukan oleh Demokrat," ujar Adi saat dihubungi Kompas.com, Selasa (25/10/2022).

Adi mengatakan, Demokrat dalam dua tahun terakhir ini aktif dan masif melakukan kampanye politik.

Baca juga: AHY Bersyukur Demokrat Salip Golkar: Jangan Jemawa

Ia mengungkapkan, Demokrat kerap membuat atribut, baliho, hingga spanduk.

Terlebih, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sering berkunjung ke berbagai daerah untuk melakukan sosialisasi dan konsolidasi partai.

Hal tersebut berbanding terbalik dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga Hartarto yang jarang tampil di publik.

Pasalnya, Airlangga saat ini menjabat Menteri Koordinator Bidang Perekonomian sehingga jarang turun ke daerah atas nama ketua umum partai.

"Artinya, itu record terkait dengan apa yang sudah dilakukan oleh Demokrat. Terutama, dengan sosialisasi politik yang dilakukan," katanya.

Baca juga: Nasdem Ungkap Demokrat Minta Anies Pertimbangkan AHY jadi Cawapres

Kemudian, Adi memaparkan kebiasaan Golkar yang senang menyalip balik dan membalikkan keadaan.

Menurutnya, partai lama seperti Golkar sering memulai pertarungan di detik-detik akhir.

Ia menilai itu adalah permainan politik Golkar, yakni sudah punya jejaring dan infrastuktur politik.

"Jadi, sekalipun misalnya kalah sama Demokrat, itu Golkar sebenarnya bisa membalikkan keadaan di jelang-jelang akhir pemilihan," ujar Adi.

Adi mengungkapkan, salah satu anatomi kekuatan politik Golkar berada pada caleg saat pileg dilangsungkan.

KOMPAS Survei Litbang Kompas tentang Tren Pilihan Partai Politik

Baca juga: Litbang Kompas”: Pemilih Anies Didominasi Pemilih Partai Demokrat dan PKS

Halaman Berikutnya
Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com