Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

16 Barang Disita dari Rumah Wanita Penyerang Istana Kepresidenan

Kompas.com - 26/10/2022, 05:40 WIB
Zintan Prihatini,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Delapan jam sudah, polisi dari Polda Metro Jaya menggeledah kediaman SE (24) di bilangan Koja, Jakarta Utara.

SE merupakan wanita yang hendak menyerang Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (25/10/2022) pagi, menggunakan senjata api jenis FN.

Penggeledahan yang dimulai semenjak pukul 12.00 WIB hingga sekitar 20.00 WIB itu pun berbuah hasil.

"Ada 16 item yang dibawa pihak kepolisian tadi," kata S, Ketua RW tempat SE tinggal.

S sendiri dilibatkan di dalam penggeledahan.

Baca juga: Polisi Bawa Keluarga Wanita Penerobos Istana yang Todong Pistol ke Paspampres

Meski demikian, S telah diminta oleh aparat kepolisian untuk tidak menyampaikan barang apa saja yang disita kepada publik.

"Saya enggak bisa menyampaikan apa-apa saja yang dibawa," ujar S.

Ia hanya diperkenankan untuk menyampaikan bahwa sebanyak 16 item itu disita dari kediaman SE, bukan dari tempat lain.

Sementara di kediaman ibunda yang terletak persis di samping rumah SE, polisi tidak menyita satu barang pun.

"Barang-barang (yang disita) dari rumah SE semua. Kalau dari rumah ibunya, tidak ada apa-apa," papar S.

Baca juga: Tak Ada Benda Berbahaya, Ini Isi Tas Wanita Bersenjata yang Coba Terobos Istana

Barang-barang tersebut dibawa menggunakan tas ransel oleh polisi. Tas itu kemudian diletakkan di dalam mobil untuk dibawa ke Polda Metro Jaya.

Pengamatan Kompas.com pukul 20.55 WIB, kediaman SE sudah dipasangi garis polisi. Rumah berkelir merah muda itu pun tempak gelap karena lampu tidak dinyalakan.

Aksi penyerangan di Istan Kepresidenan yang dilakukan SE terjadi Selasa sekitar pukul 07.00 WIB.

Berdasarkan rekaman CCTV yang beredar di kalangan pewarta, SE tampak berjalan kaki di trotoar dari arah Harmoni menuju ke Jalan Medan Merdeka Utara.

Sesampainya di pintu masuk Istana Merdeka, SE mendekati anggota Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres) yang berjaga, kemudian menodongkan senjata api.

Baca juga: 5 Fakta Wanita Berpistol Mencoba Terobos Istana Negara

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

[POPULER JABODETABEK] Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper | Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Daftar 73 SD/MI Gratis di Tangerang dan Cara Daftarnya

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com