Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Anak Idap Gangguan Ginjal Akut Misterius, Penyebabnya Belum Diketahui

Kompas.com - 13/10/2022, 10:58 WIB
Fika Nurul Ulya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) menemukan adanya 131 anak yang menderita gangguan ginjal akut (acute kidney injury/AKI) misterius sejak Januari hingga September 2022. 

Bahkan, sejak Agustus 2022, kasus ini telah tersebar di 14 provinsi, meliputi DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bali, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Selatan.

Kemudian, Sulawesi Selatan, Aceh, Sumatera Barat, Jambi, Kepulauan Riau, Papua Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Sekretaris Unit Kerja Koordinasi (UKK) Nefrologi IDAI Eka Laksmi Hidayati mengatakan, terdapat beberapa gejala yang muncul dari gangguan ginjal akut misterius ini.

Baca juga: Muncul Gangguan Ginjal Akut Misterius, Kemenkes: Diduga Keracunan Obat Mengandung Etilen Glikol

 

Mulai dari batuk, pilek, diare, muntah, serta demam. Sementara gejala lanjutannya adalah air seni/urine yang sedikit bahkan tidak bisa buang air kecil (BAK).

"Jadi tidak bisa buang air kecil (BAK), betul-betul hilang sama sekali buang air kecilnya. Anak-anak ini hampir semuanya datang (ke rumah sakit) dengan keluhan tidak buang air kecil atau buang air kecilnya sangat sedikit," tutur Eka.

Penderita umumnya didominasi oleh anak berusia di bawah lima tahun (balita) hingga anak usia 8 tahun. 

Hingga kini, penyebab penyakit itu masih misterius. Sebab, tidak ditemukan virus spesifik yang bisa disimpulkan sebagai penyebab AKI.

Baca juga: Anak dengan Gagal Ginjal Akut Datang dengan Gejala Tak Bisa Kencing

Berbagai metode pemeriksaan pun telah dilakukan IDAI. Salah satunya dengan swab tenggorokan untuk memeriksa infeksi virus pada saluran pernapasan.

Sayangnya, IDAI tidak menemukan jenis virus yang seragam yang menyebabkan infeksi.

"Ada beberapa yang virusnya A, ada yang B, ada yang C, sehingga tidak bisa disimpulkan bahwa penyebabnya adalah satu virus tersebut," ucap Eka.

Eka menyebut, pihaknya pun melakukan swab rektal dari anus untuk mencari infeksi-infeksi yang oriental penyebab diare atau infeksi pencernaan. Hasilnya sama, dokter tidak mendapatkan jenis virus yang konsisten.

"Kami masih mencari. Tapi yang jelas anak-anak ini tidak hanya mengalami gangguan pada ginjal. Saat kami melakukan pemeriksaan laboratorium dan mengamati gejala klinisnya, mereka mengalami apa yang kami sebut dengan peradangan di banyak organ," jelas Eka.

Baca juga: Kemenkes: Sejak Merebak, 40 Anak Derita Gangguan Ginjal Akut Misterius

Sempat diduga terkait Covid-19

Mulanya, IDAI menduga kasus ini berkaitan dengan MIS-C (Multisystem Inflammatory Syndrome in Children) yang disebabkan oleh infeksi Covid-19.

Namun berdasarkan analisis kasus, beberapa penderita penyakit ini dinyatakan negatif Covid-19.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Grace dan Juri Jadi Stafsus, Ngabalin Sebut Murni karena Kebutuhan Jokowi

Nasional
Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Revisi UU Kementerian Disetujui, RUU Perampasan Aset Hilang

Nasional
[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | 'Crazy Rich' di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

[POPULER NASIONAL] Babak Baru Kasus Vina Cirebon | "Crazy Rich" di Antara 21 Tersangka Korupsi Timah

Nasional
Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Kemendikbud Sebut Kuliah Bersifat Tersier, Pimpinan Komisi X: Tidak Semestinya Disampaikan

Nasional
Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Wapres Minta Alumni Tebuireng Bangun Konsep Besar Pembangunan Umat

Nasional
Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Khofifah-Emil Dardak Mohon Doa Menang Pilkada Jatim 2024 Usai Didukung Demokrat-Golkar

Nasional
Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Pertamina Raih Penghargaan di InaBuyer 2024, Kado untuk Kebangkitan UMKM

Nasional
Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Soal Isu Raffi Ahmad Maju Pilkada 2024, Airlangga: Bisa OTW ke Jateng dan Jakarta, Kan Dia MC

Nasional
Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Cegah MERS-CoV Masuk Indonesia, Kemenkes Akan Pantau Kepulangan Jemaah Haji

Nasional
Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Dari 372 Badan Publik, KIP Sebut Hanya 122 yang Informatif

Nasional
Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Jemaah Haji Indonesia Kembali Wafat di Madinah, Jumlah Meninggal Dunia Menjadi 4 Orang

Nasional
Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Hari Keenam Penerbangan, 34.181 Jemaah Haji tiba di Madinah

Nasional
Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Jokowi Bahas Masalah Kenaikan UKT Bersama Menteri Pekan Depan

Nasional
KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

KIP: Indeks Keterbukaan Informasi Publik Kita Sedang-sedang Saja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com