Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Minta Konsorsium Baru untuk Blok Masela Segera Terbentuk

Kompas.com - 20/09/2022, 05:28 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Novianti Setuningsih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta jajarannya mempercepat pembentukan konsorsium baru untuk mengerjakan proyek Gas Abadi Blok Masela.

Presiden menargetkan konsorsium baru bisa masuk ke Blok Masela secepatnya.

Hal itu disampaikan Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia usai mengikuti rapat dengan Presiden Jokowi.

"Kalau bisa tahun ini selesai, jauh lebih baik," ujar Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Senin (19/9/2022).

Bahlil menjelaskan, pembentukan konsorsium ini sejalan dengan permintaan presiden agar pemerintah segera mencari alternatif pengganti saham Royal Dutch Shell Plc (Shell) yang mengundurkan diri dari pengerjaan Blok Masela.

"Kemarin waktu kami rapat terbatas dengan presiden itu, presiden sudah perintahkan untuk 35 persen saham Shell yang keluar harus segera dicari atlernatifnya," ujar Bahlil.

Baca juga: Jokowi Minta Proyek Blok Masela Segera Dimulai

"Salah satu alternatifnya itu adalah bagaimana negara hadir untuk mengambil saham itu," katanya melanjutkan.

Menurut Bahlil, keterlibatan Indonesia Investment Authority (INA) bisa menjadi solusi.

Selain itu, Pertamina juga diberikan ruang untuk mencari partner investasi baru.

Bahlil menuturkan, langkah-langkah tersebut dilakukan agar bisa dibentuk sebuah konsorsium baru.

"Karena apa? Shell ini kan mengambil gas di bawah laut itu kan membutuhkan teknologi. Pertamina atau INA kan belum punya teknologi itu," katanya.

"Maka mau tidak mau kita harus berkolaborasi, berpartner dengan perusahaan investor yang punya teknologi. Nah sekarang lagi dikerjakan," ujar Bahlil menambahkan.

Baca juga: Jokowi Perintahkan Segera Cari Pengganti Shell di Blok Masela

Diberitakan sebelumnya, Presiden Jokowi meminta agar pengerjaan Proyek Gas Abadi Blok Masela segera dimulai setelah tertunda akibat mundurnya salah satu investor.

"(Blok Masela) memang terus akan kita dorong agar segera dimulai," kata Jokowi setelah menyerahkan bantuan di Pasar Olilit Saumlaki, Kepulauan Tanimbar, Jumat (2/9/2022), dikutip dari tayangan YouTube Sekretariat Presiden.

Jokowi mengatakan, proyek ini sebetulnya sudah akan dimulai dengan keterlibatan Royal Dutch Shell Plc (Shell) dan Inpex Corporation (Inpex) sebagai pemegang saham.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com