Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri: Personel Propam dan Bareskrim Ambil "Hard Disk" CCTV di Pos Sekuriti Depan Rumah Sambo

Kompas.com - 24/08/2022, 16:21 WIB
Tatang Guritno,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kepolisian RI Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan, personel Divisi Pengamanan dan Profesi (Propam) dan Bareskrim Polri diduga mengambil hard disk kamera CCTV di pos sekuriti yang ada di depan rumah dinas Ferdy Sambo, Kompleks Duren Tiga, Pancoran, Jakarta Selatan.

Kamera CCTV itu diambil pada 9 Juli 2022, atau sehari setelah tewasnya Brigadir Nofriansyah Yoshua Hutabarat atau Brigadir J. 

“Kita mendapatkan kejelasan bahwa CCTV tersebut diambil oleh anggota atau petugas personel Divpropam dan personel Bareskrim dan di situ terungkap peran dari masing-masing personel,” papar Sigit dalam rapat dengar pendapat bersama Komisi III DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu (24/8/2022).

Baca juga: Kapolri Sebut Sambo Rencanakan Pembunuhan Brigadir J di Rumah Pribadi, Diketahui Istri dan Bharada E

Ia mengungkapkan, saat ini tim khusus Polri melakukan pendalaman pemeriksaan terkait tindakan tersebut.

Sigit memastikan bahwa ia sudah mendapatkan peran masing-masing personel. 

“Kita dapatkan siapa yang merusak CCTV dan seharusnya ini bisa menjadi pengungkapan kasus ini,” ujar dia.

Kapolri juga mengatakan, penggantian dan penyimpanan hard disk CCTV di pos sekuriti bermula ketika penyidik Polres Metro Jakarta Selatan hendak menginterogasi Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal dan Kuat Ma’ruf.

Penyidik Polres Jakarta Selatan itu mendatangi Biro Paminal Divpropam Polri pada 9 Juli guna melakukan proses tersebut.

Namun, upayanya mendapatkan intervensi dari personel Paminal Divpropam Polri.

“Penyidik hanya diizinkan untuk mengubah format BAP interogasi yang dilakukan Biro Paminal Divpropam untuk menjadi BAP,” kata Sigit.

Baca juga: Adu Mulut Warnai RDP Kapolri dengan Komisi III Saat Bahas Konsorsium 303

Kemudian, personel Paminal itu mengarahkan penyidik Polres Jakarta Selatan, Bharada E, Bripka Ricky dan Kuat untuk melakukan rekonstruksi kejadian di rumah dinas Sambo.

Setelah rekonstruksi berakhir, Bharada E, Bripka Ricky, dan Kuat diarahkan menuju rumah pribadi Sambo di Jalan Saguling, Kompleks Duren Tiga.

“Pada saat yang sama personel Biro Paminal Divpropam Polri menyusur TKP dan memerintahkan mengganti hard disk CCTV di pos sekuriti Duren Tiga,” kata dia.

Hard disk ini kemudian diamankan oleh personel Divpropam Polri,” ujar dia.

Dalam perkara ini, Sambo dan istrinya, Putri Candrawati ditetapkan sebagai tersangka bersama Bharada E, Bripka Ricky, dan Kuat.

Baca juga: Kapolri Sebut Bharada E Ingin Kasus Kematian Brigadir J Terang Lewat Tulisan

Kelimanya disangka melanggar pasal pembunuhan berencana, yakni Pasal 340 subsider Pasal 338 juncto Pasal 55 dan 56 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).

Selain itu, tim khusus Polri tengah memeriksa dugaan pelanggaran kode etik pada puluhan personel lainnya.

Saat ini, enam anggota Polri tengah diperiksa lebih lanjut karena diduga melakukan obstruction of justice atau menghalangi penyidikan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran 'Game Online' Mengandung Kekerasan

Menparekraf Ikut Kaji Pemlokiran "Game Online" Mengandung Kekerasan

Nasional
Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Jokowi di NTB Saat Buruh Aksi May Day, Istana: Kunker Dirancang Jauh-jauh Hari

Nasional
Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi 'May Day' di Istana

Jokowi di NTB Saat Massa Buruh Aksi "May Day" di Istana

Nasional
Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com