Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Ende, Bung Karno, dan Lahirnya Pancasila

Kompas.com - 06/06/2022, 14:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PADA 1 Juni 2022, Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo memimpin upacara Hari Lahir Pancasila 1 Juni 2022 di Lapangan Pancasila Kota Ende, Kabupaten Ende, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT).

Sejarah lahirnya Pancasila pada 1 Juni 1945, memang tak bisa dipisahkan dari Kota Ende. Sebab, berdasarkan catatan sejarah, Bung Karno melakukan perenungan panjang mengenai Pancasila saat diasingkan di Ende, Flores pada 1934-1938.

Bung Karno dikisahkan sering duduk di bawah Pohon Sukun (sekarang disebut Taman Pancasila yang terletak tak jauh dari pantai Ende, menghadap ke selatan, Laut Sawu) merenungkan dan mengabstraksikan pikiran-pikiran hingga melahirkan rumusan sila-sila Pancasila.

Bung Karno di Ende

Pengasingan Bung Karno ke Ende dilakukan berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Pemerintah Kolonial Hindia Belanda, De Jonge yang terbit pada 28 Desember 1933.

Bung Karno segera menyampaikan isi surat tersebut kepada ibu Inggit Garnasih, istri tercintanya.

Lalu ibu Inggit dengan yakin menjawab “aku akan ikut denganmu walau sampai ke dasar lautan”.

Tapi ibu Inggit juga kebingunan. “Kus (Bung Karno) Ende itu di mana?”

Pertanyaan itu menunjukan bahwa Ende saat itu bukanlah tempat yang familiar untuk keluarga ini.

Pada 6 Januari 1934, Bung Karno bersama Inggit, Ratna Djuami (anak angkat), serta mertuanya, Ibu Amsi, bertolak dari Surabaya menuju Pelabuhan Ende dengan kapal barang KM van Riebeeck. (Bdk.henridaros.wordpress.com, 5 Januari 2020).

Selama kurang lebih delapan hari pelayaran, pada 14 Januari 1934, Bung Karno dan keluarga tiba di Pelabuhan Ende, yang kini disebut Pelabuhan Bung Karno.

Selama di Ende, Bung Karno dan keluarga dibawa ke Kampung Ambuaga, Ende menghuni rumah milik seorang saudagar lokal, Abdullah Ambuwaru yang kini beralamatkan di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaratu, Kecamatan Ende Selatan, Kota Ende. (Bdk. Hizqil Apandi, www.info.co. 2016)

Rumah yang kini dijadikan 'Situs Bekas Rumah Pengasingan Bung Karno di Ende' tampak tak berbeda dari rumah-rumah penduduk karena konstruksinya menyerupai rumah-rumah di sampingnya.

Di rumah berukuran 12 x 9 meter persegi itu Bung Karno menjalani hari-harinya selama hampir empat tahun lamanya.

Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/7/2016). Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir Soekarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) menjalani pengasingan.KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Rumah pengasingan Bung Karno di Jalan Perwira, Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur, Kamis (11/7/2016). Kota ini menyimpan sejarah panjang perihal sepak terjang Ir Soekarno atau Bung Karno selama empat tahun (14 Januari 1934 hingga 18 Oktober 1938) menjalani pengasingan.
Di belakang rumah Bung Karno ada sumur yang dalamnya 12 meter, digunakan oleh Bung Karno untuk minum, mandi, mencuci dan wudhu untuk sembahyang.

Beberapa puluh meter dari rumahnya ke arah pantai selatan, terdapat tanah lapang yang kala itu ditumbuhi sebatang pohon Sukun.

Di tempat ini nyaris setiap sore selepas shalat Ashar, Bung Karno duduk merenung, kadangkala hingga tengah malam, bahkan sampai subuh.

Dari perenungannya, Bung Karno merumuskan sila-sila Pancasila yang kemudian menjadi dasar Negara Republik Indonesia.

Ende yang plural dan multikultural

Dasar Negara Republik Indonesia, Pancasila dengan lambang Negara Burung Garuda yang menggenggam motto, ‘Bhineka Tunggal Ika’ lahir dari konteks kehidupan masyarakat Ende yang pluralis dan multikulturalis.

Ende pada masa pengasingan Bung Karno hanyalah sebuah kampung (nua) pelabuhan kecil lagi terpencil.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com