Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Ende, Bung Karno, dan Lahirnya Pancasila

Kompas.com - 06/06/2022, 14:19 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Fasilitasnya disiapkan oleh Bruder Cherubim, SVD dan Bruder Lambertus, SVD yang pada waktu itu masing-masing memimpin Percetakan Arnoldus dan Bengkel Santo Yosef. (Bdk.Facebook- Henri Daros:Serambi Soekarno.

Persahabatannya dengan masyarakat Ende yang pluralitas dan multikulturalisme itu telah memungkinkan Bung Karno leluasa ‘memasak dan mematangkan’ landasan dasar bagi Indonesia merdeka yang dicita-citakannya. Itulah blessing in disguise (hikmah di balik musibah) pengasingan Bung Karno ke Ende.

Memantapkan soliditas bangsa dan solidaritas antar sesama

Peringatan Hari Lahir Pancasila pada 1 Juni 2022 di Ende adalah momentum yang penuh makna bagi seluruh warga bangsa dan Negara Indonesia.

Selain untuk menghargai fakta sejarah, peristiwa tersebut setidaknya mengingatkan kita akan kontribusi dan peran daerah-daerah di Indonesia dalam sejarah kemerdekaan Republik Indonesia.

Penghargaan akan peran dan kontribusi setiap daerah dalam mozaik perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia tak hanya penting untuk merayakan keindahan kebhinekaan, melainkan juga memantapkan soliditas bangsa, dan mempererat solidaritas kita satu sama lain.

Hikmah lain penyelenggaraan Peringatan Hari Lahir Pancasila ke-77 di Kota Ende adalah menegaskan kembali Pancasila yang digali oleh Bung Karno selama pengasingan di Ende harus dijaga, dirawat dan dihayati dalam kehidupan seluruh anak bangsa Indonesia.

Sebab, Pancasila adalah ideologis yang selaras dengan jati diri bangsa dan negara kita yang pluralis dan multikulturalis.

Sebab sebagaimana Ende, Indonesia adalah bangsa dan negara yang terdiri dari berbagai suku, ras, asal daerah, agama dan bahasa. Ende, juga daerah-daerah lainnya, adalah miniatur Indonesia.

Melalui perayaan Hari Lahir Pancasila, kita hendaknya semakin meyakini bahwa Pancasila adalah ideologi yang paling memberikan peluang untuk menegaskan dan menyuburkan identitas diri kita masing-masing baik sebagai pribadi, komunitas, suku, kelompok agama.

Bercermin pada pengalaman Bung Karno, tat kala dia mengalami kehidupan bersama masyarakat Ende yang pluralitas dan multikulturalis, dia semakin yakin bahwa Pancasila adalah ideolog yang paling sesuai dengan kebhinekaan itu.

Fakta sejarah juga membuktikan bahwa tat kala Bung Karno berada di tengah warga Ende yang berbhineka, jati dirinya sebagai pejuang semakin menguat, dan imannya sebagai seorang Muslim bertumbuh semakin subur.

Dalam surat-suratnya kepada rekan-rekannya di Persis, yang kemudian dikenal sebagai "Surat-Surat Islam dari Ende" yang dimuat dalam buku "Di Bawah Bendera Revolusi (DBR) Jilid 1", kita bisa melihat bagaimana Bung Karno merindukan Islam yang ideal, yatu “Islam is progress: Islam itu kemajuan! (Bdk. Surat-Surat Islam dari Endeh no.8).

Dalam salah satu suratnya Bung Karno menuliskan bahwa ia tak senang dengan sebagian kalangan Islam yang gemar melontarkan kata-kata dan tudingan kafir. Sebab hal tersebut justru menghambat kemajuan umat Islam.

Bung Karno juga sangat tak sepakat dengan kecenderungan sebagian orang Islam yang terlalu gegabah menolak segala hal berbau modern sebagai produk kafir yang haram untuk digunakan.

Sebaliknya, Bung Karno menentang kultur taklid buta. Demi kemajuan Islam, ia meminta, umat Islam untuk tak ragu menyerap perkembangan teknologi dan belajar ilmu pengetahuan, meski bukan produk dari bangsa-bangsa Islam. (Bdk. Surat-Surat Islam dari Ende No. 9).

Jadi, keputusan pemerintah untuk merayakan Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2022, berpusat di tempat lahirnya Pancasila, di Ende, Flores adalah suatu hal positif yang perlu disambut gembira.

Bahkan, lebih dari itu semoga momentum itu memotivasi kita semua sebagai anak-anak bangsa Indonesia, untuk semakin giat mewujudnyatakan nilai-nilai luhur Pancasila dalam kehidupan dan karya kita sesuai dengan bidang tugas dan profesi kita masing-masing.

Dengan cara itu, kita akan bertumbuh menjadi bangsa yang solid, rukun dan harmonis secara internal, tetapi juga tangguh dalam persaingan dengan bangsa-bangsa lain di dunia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena 'Heatwave' Asia

BMKG: Suhu Panas Mendominasi Cuaca Awal Mei, Tak Terkait Fenomena "Heatwave" Asia

Nasional
Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang 'Online' dari Pinggir Jalan

Momen Unik di Sidang MK: Ribut Selisih Satu Suara, Sidang "Online" dari Pinggir Jalan

Nasional
Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk 'Presidential Club'...

Maksud di Balik Keinginan Prabowo Bentuk "Presidential Club"...

Nasional
Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Resistensi MPR Usai PDI-P Harap Gugatan PTUN Bikin Prabowo-Gibran Tak Dilantik

Nasional
“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

“Presidential Club” Butuh Kedewasaan Para Mantan Presiden

Nasional
Prabowo Dinilai Bisa Bentuk 'Presidential Club', Tantangannya Ada di Megawati

Prabowo Dinilai Bisa Bentuk "Presidential Club", Tantangannya Ada di Megawati

Nasional
Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Bantah Bikin Partai Perubahan, Anies: Tidak Ada Rencana Bikin Ormas, apalagi Partai

Nasional
Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Luhut Minta Prabowo Tak Bawa Orang “Toxic” ke Pemerintahan, Cak Imin: Saya Enggak Paham Maksudnya

Nasional
Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Jawaban Cak Imin soal Dukungan PKB untuk Anies Maju Pilkada

Nasional
[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk 'Presidential Club' | PDI-P Sebut Jokowi Kader 'Mbalelo'

[POPULER NASIONAL] Prabowo Ingin Bentuk "Presidential Club" | PDI-P Sebut Jokowi Kader "Mbalelo"

Nasional
Kualitas Menteri Syahrul...

Kualitas Menteri Syahrul...

Nasional
Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 6 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang 'Toxic' ke Pemerintahan

Prabowo Pertimbangkan Saran Luhut Jangan Bawa Orang "Toxic" ke Pemerintahan

Nasional
Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Berkunjung ke Aceh, Anies Sampaikan Salam dari Pimpinan Koalisi Perubahan

Nasional
Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Komnas KIPI: Kalau Saat Ini Ada Kasus TTS, Bukan karena Vaksin Covid-19

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com