JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Tjahjo Kumolo mengatakan, integritas yang kuat pada tiap individu aparatur sipil negara (ASN) merupakan kunci pemberantasan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN).
Menurut Tjahjo, ASN berintegritas akan berupaya menghindari penyalahgunaan kewenangan atau kekuasaan yang berpotensi pada tindak pidana korupsi.
"Nilai integritas yang mengakar kuat adalah kunci pemberantasan KKN. Di mana ASN berintegritas akan selalu dan harus menghindarkan diri dari upaya penyalahgunaan kekuasaan atau kewenangan yang mengarah pada terjadinya tindak pidana korupsi," kata Tjahjo dalam peluncuran hasil Survei Penilaian Integritas (SPI) 2021 bersama KPK, Kamis (23/12/2021).
Baca juga: Di Acara Hakordia, Ketua KPK Sebut Integritas Pejabat di Atas Rata-rata
Tjahjo menegaskan, integritas merupakan harga mati. Ia mengatakan, jika tiap ASN menjunjung tinggi integritas, maka akan bertransformasi menjadi budaya organisasi sehingga tidak ada lagi potensi tindak pidana korupsi di berbagai instansi pemerintah.
"Di mana nilai integritas yang dipegang teguh dan dijunjung secara konsisten oleh tiap indivdu dalam instansi pemerintah akan menjadi budaya organisasi yang kokoh dan membuat berbagai bentuk potensi tindak pidana korupsi jadi terkikis dan tidak mendapatkan tempat pada berbagai instansi pemerintahan," tuturnya.
Ia pun menyatakan, pembangunan integritas di kementerian/lembaga pemberintah harus mendapatkan perhatian serius dari KPK.
Baca juga: KPK Beri Penghargaan kepada 2.041 Penyuluh Antikorupsi dan 228 Ahli Pembangunan Integritas
Karena itu, Tjahjo mengapresiasi SPI pengembangan KPK yang kini berubah menjadi "New-SPI" dengan kerja sama kementerian lainnya.
Tjahjo berharap hasil SPI ini meningkatkan penegakan integritas yang lebih bersinergi, kolaboratif, dan tepat sasaran
"Dengan pemanfaatan 'New-SPI' ini akan menjadi salah satu indikator dalam mengukur sasaran terciptanya birokrasi yang bersih dari KKN," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.