Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tagar #PercumaLaporPolisi Dinilai sebagai Cermin bagi Polisi untuk Bebenah

Kompas.com - 15/10/2021, 22:22 WIB
Rahel Narda Chaterine,
Icha Rastika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.comTagar #PercumaLaporPolisi bergema di media sosial sejak Rabu (8/10/2021) hingga beberapa hari belakangan.

Netizen memunculkan tagar itu lantaran masyarakat kesal terhadap kinerja polisi yang tak bersungguh-sungguh dalam memproses kasus yang dilaporkan masyarakat itu.

Merespons peristiwa ini, Sosiolog dari Universitas Gadjah Mada (UGM) AB Widyanta mengatakan, hal ini merupakan cermin bagi instansi Polri untuk melakukan pembenahan secara internal.

“Ini kan kayak semacam kalau di dalam teori sosiologi itu looking glass self, soal bagaimana tagar ini menjadi cermin bagi kepolisan untuk bebenah,” kata AB Widyanta saat dihubungi Kompas.com, Jumat (15/10/2021).

Baca juga: Pemerintah Diminta Respons Tagar #PercumaLaporPolisi, Antisipasi Erosi Kepercayaan Publik

Menurut dia, dalam kehidupan, manusia selalu membutuhkan orang lain atau diperingatkan orang lain agar bisa bertumbuh menjadi dewasa.

Pria yang akrab disapa Abe ini berharap kehadiran tagar tersebut dapat direspons baik oleh aparat kepolisian sebagai bentuk kehidupan berdemokrasi.

Ia menilai, tagar itu juga bentuk spontanitas netizen dalam berkomunikasi melalui bentuk kritik dan kontrol sosial terhadap aparat kepolisian.

“Sehingga begitulah kemudian mestinya pelayanan publik yang terbaik itulah yang kemudian musti dilakukan oleh kepolisian,” kata dia.

Selain itu, tagar yang sama dapat diartikan sebagai wujud netizen menagih janji polisi untuk mengimplementasikan semboyan Rastra Sewakottama.

Adapun, Rastra Sewakottama adalah salah satu lambang Polri yang artinya Polri adalah Abdi Utama dari pada Nusa dan Bangsa.

“Tagar itu tadi menagih janji Polri terhadap apa yang di tempatkan di dalam korpsnya, semboyan itu tadi Rastra Sewakottama itu,” kata dia.

Baca juga: Tagar #PercumaLaporPolisi, Bentuk Kekecewaan Kolektif Masyarakat

Abe pun menekankan pentingnya pembenahan dalam Polri setelah ramai beredar tagar #PercumaLaporPolisi.

Jika pembenahan tidak segera dilakukan, menurut dia, masyarakat akan menjadi tidak percaya kepada Polri

“Maka kalau itu tidak direspons, maka akan dikhawatirkan itu akan terjadi distrust kepada kepolisian lebih dalam lagi,” ucap dia.

Adapun tagar #PercumaLaporPolisi muncul bersamaan dengan viralnya berita kasus pemerkosaan di Luwu Timur, Sulawesi Selatan yang prosesnya dihentikan polisi.

Bersamaan dengan tagar itu pula, masyarakat banyak menceritakan pengalamannya di media sosial saat membuat laporan ke polisi tetapi tidak ditindaklanjuti dengan berbagai alasan.

Baca juga: Aksi Sigap Polisi Tanggapi Pidato Jokowi soal Pinjol dan Ironi Tagar #PercumaLaporPolisi

Tagar #PercumaLaporPolisi tetap bertahan di hari-hari berkutnya seiring dengan ketidakadilan yang dirasakan masyarakat saat berurusan dengan polisi.

Kasus-kasus yang menunjukkan ketidakadilan tersebut di antaranya ialah seorang pedagang pasar yang menjadi tersangka setelah dipalak preman dan seorang kakek yang ditahan karena membacok pencuri yang mencoba menyetrumnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com