Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei IPO: Elektabilitas Partai Papan Tengah di Luar Pemerintahan Merangkak Naik

Kompas.com - 14/08/2021, 16:46 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Dani Prabowo

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas partai papan tengah yang berada di luar pemerintahan dinilai mulai mengalami perubahan yang positif. Kondisi ini justru berbanding terbalik dengan partai besar yang kini duduk di kursi pemerintahan. 

Hal itu sebagaimana terlihat dari survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) pada 2-10 Agustus 2021 terhadap 1.200 responden. 

Menurut Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, saat ini elektabilitas partai papan atas cenderung stagnan bahkan turun.

"Partai kelas menengah dan partai di luar pemerintah punya pergerakan lebih agresif dibandingkan dengan partai-partai yang sudah ada di pemerintah (yang) justru terkesan stagnan," kata Dedi dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya "Pandemi dan Konstelasi Politik 2024", Sabtu (14/8/2021).

Ia pun mencontohkan elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat. Dengan simulasi pertanyaan apabila pemilu digelar hari ini, elektabilitas PAN berada di kisaran 5,8 persen dan menempati posisi tujuh besar.

Baca juga: Survei IPO: Prabowo Subianto Jadi Menteri Paling Populer di Kabinet Indonesia Maju

Padahal, bila dibandingkan survei yang sama pada April lalu, PAN hanya mampu bertengger di posisi delapan dengan persentase 2,2 persen. Kini, PAN justru berhasil mengalahkan Partai Keadilan Sejahtera yang sebelumnya sempat bertengger di posisi kelima dengan 5,3 persen, tetapi sekarang justru merosot di posisi kedelapan dengan 4,9 persen.

"Sebelumnya PKS selalu di atas PAN, tapi hari ini terbalik, PAN berada di atas PKS," tutur Dedi.

Sementara Partai Demokrat memiliki elektabilitas 8,7 persen dan berhasil menempati urutan keempat. Meski sama-sama bertengger pada urutan keempat dibandingkan survei sebelumnya, namun elektabilitas partai itu melonjak drastis dari sebelumnya 6,8 persen.

"Partai Demokrat itu sekarang sudah di posisi keempat, dengan asumsi tidak ada di pemerintahan, begitu ya. Meskipun asumsi lain, AHY melakukan linier dengan peningkatan elektabilitas Demokrat mungkin karena hasil kerja mesin parpol," ujar Dedi.

"Tapi catatannya adalah karena Demokrat di luar pemerintah, maka kemudian respon negatif terhadap pemerintah itu bergeser pada respon yang dianggap sebagai pilihan alternatif adalah oposisi," sambung dia.

Baca juga: Survei IPO: Mayoritas Responden Tak Puas Kebijakan PPKM Darurat

Untuk diketahui, survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei ini 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 97 persen.

Berikut 18 pilihan responden terhadap partai politik jika Pemilu digelar saat ini:

  1. PDI Perjuangan 19,5 persen
  2. Partai Golkar 13,8 persen
  3. Partai Gerindra 12,6 persen
  4. Partai Demokrat 8,7 persen
  5. Partai Nasdem 7,8 persen
  6. Partai Kebangkitan Bangsa 7,5 persen
  7. Partai Amanat Nasional 5,8 persen
  8. Partai Keadilan Sejahtera 4,9 persen
  9. Partai Perindo 2,1 persen
  10. Partai Persatuan Pembangunan 1,9 persen
  11. Partai Berkarya 1,9 persen
  12. Partai Solidaritas Indonesia 1,8 persen
  13. Partai Hanura 0,9 persen
  14. Partai Gelora 0,7 persen
  15. Partai Bulan Bintang 0,5 persen
  16. Partai Garuda 0,2 persen
  17. PKPI 0 persen
  18. Partai Ummat 0 persen
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com