Salin Artikel

Survei IPO: Elektabilitas Partai Papan Tengah di Luar Pemerintahan Merangkak Naik

JAKARTA, KOMPAS.com - Elektabilitas partai papan tengah yang berada di luar pemerintahan dinilai mulai mengalami perubahan yang positif. Kondisi ini justru berbanding terbalik dengan partai besar yang kini duduk di kursi pemerintahan. 

Hal itu sebagaimana terlihat dari survei yang dilakukan Indonesia Political Opinion (IPO) pada 2-10 Agustus 2021 terhadap 1.200 responden. 

Menurut Direktur Eksekutif IPO Dedi Kurnia Syah, saat ini elektabilitas partai papan atas cenderung stagnan bahkan turun.

"Partai kelas menengah dan partai di luar pemerintah punya pergerakan lebih agresif dibandingkan dengan partai-partai yang sudah ada di pemerintah (yang) justru terkesan stagnan," kata Dedi dalam diskusi virtual Polemik MNC Trijaya "Pandemi dan Konstelasi Politik 2024", Sabtu (14/8/2021).

Ia pun mencontohkan elektabilitas Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Demokrat. Dengan simulasi pertanyaan apabila pemilu digelar hari ini, elektabilitas PAN berada di kisaran 5,8 persen dan menempati posisi tujuh besar.

Padahal, bila dibandingkan survei yang sama pada April lalu, PAN hanya mampu bertengger di posisi delapan dengan persentase 2,2 persen. Kini, PAN justru berhasil mengalahkan Partai Keadilan Sejahtera yang sebelumnya sempat bertengger di posisi kelima dengan 5,3 persen, tetapi sekarang justru merosot di posisi kedelapan dengan 4,9 persen.

"Sebelumnya PKS selalu di atas PAN, tapi hari ini terbalik, PAN berada di atas PKS," tutur Dedi.

Sementara Partai Demokrat memiliki elektabilitas 8,7 persen dan berhasil menempati urutan keempat. Meski sama-sama bertengger pada urutan keempat dibandingkan survei sebelumnya, namun elektabilitas partai itu melonjak drastis dari sebelumnya 6,8 persen.

"Partai Demokrat itu sekarang sudah di posisi keempat, dengan asumsi tidak ada di pemerintahan, begitu ya. Meskipun asumsi lain, AHY melakukan linier dengan peningkatan elektabilitas Demokrat mungkin karena hasil kerja mesin parpol," ujar Dedi.

"Tapi catatannya adalah karena Demokrat di luar pemerintah, maka kemudian respon negatif terhadap pemerintah itu bergeser pada respon yang dianggap sebagai pilihan alternatif adalah oposisi," sambung dia.

Untuk diketahui, survei ini menggunakan metode multistage random sampling. Adapun margin of error survei ini 2,5 persen dan tingkat kepercayaan 97 persen.

Berikut 18 pilihan responden terhadap partai politik jika Pemilu digelar saat ini:

  1. PDI Perjuangan 19,5 persen
  2. Partai Golkar 13,8 persen
  3. Partai Gerindra 12,6 persen
  4. Partai Demokrat 8,7 persen
  5. Partai Nasdem 7,8 persen
  6. Partai Kebangkitan Bangsa 7,5 persen
  7. Partai Amanat Nasional 5,8 persen
  8. Partai Keadilan Sejahtera 4,9 persen
  9. Partai Perindo 2,1 persen
  10. Partai Persatuan Pembangunan 1,9 persen
  11. Partai Berkarya 1,9 persen
  12. Partai Solidaritas Indonesia 1,8 persen
  13. Partai Hanura 0,9 persen
  14. Partai Gelora 0,7 persen
  15. Partai Bulan Bintang 0,5 persen
  16. Partai Garuda 0,2 persen
  17. PKPI 0 persen
  18. Partai Ummat 0 persen

https://nasional.kompas.com/read/2021/08/14/16465751/survei-ipo-elektabilitas-partai-papan-tengah-di-luar-pemerintahan-merangkak

Terkini Lainnya

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Anggota Dewas Akui Dilaporkan Wakil Ketua KPK karena Koordinasi dengan PPTK

Nasional
Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Prabowo: Pers Bagian Penting Demokrasi meski Kadang Meresahkan

Nasional
Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Prabowo: Pertandingan Selesai, di Dalam atau Luar Pemerintahan Harus Rukun

Nasional
Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Gibran Dijadwalkan Bertemu Wapres Ma'ruf Amin Sore Ini

Nasional
Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Prabowo Tiba di DPP PKB, Disambut Cak Imin dengan Karpet Merah

Nasional
Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Mahfud Sebut Mulai Buka Komunikasi dengan Banyak Pihak yang Sengaja Ditutup Selama Pilpres 2024

Nasional
Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Mahfud Baru Tahu Ada Undangan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran 30 Menit Sebelum Acara

Nasional
Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas ke Dewas

Nasional
Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Moeldoko Lantik Deputi IV dan V KSP, Isi Posisi Juri Ardiantoro dan Jaleswari Pramodhawardani

Nasional
Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Jokowi Soroti Minimnya Dokter Spesialis, Indonesia Rangking 147 Dunia

Nasional
Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Defisit Produksi Minyak Besar, Politisi Golkar: Ubah Cara dan Strategi Bisnis

Nasional
Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Airlangga: Jokowi dan Gibran Sudah Masuk Keluarga Besar Golkar

Nasional
Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Terima Kasih ke Jokowi, Prabowo: Pemilu Tertib atas Kepemimpinan Beliau

Nasional
1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

1 Juta Warga Berobat ke Luar Negeri, Jokowi: Kita Kehilangan Rp 180 T

Nasional
Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Kronologi Ganjar Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, KPU Telat Kirim Undangan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke