JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin menerima laporan bahwa kurangnya pelibatan berbagai sektor menjadi kendala percepatan pelaksanaan vaksin Covid-19.
Juru Bicara Wakil Presiden Masduki Baidlowi mengatakan, Wapres Ma'ruf selalu memonitor dan meminta laporan dari pihak-pihak yang aktif di lapangan dalam pelaksanaan vaksinasi Covid-19.
"Wapres sering mengimbau pelibatan stakeholder masyarakat semakin diperbanyak. Misalnya di luar puskesmas seperti kantor-kantor koramil, polisi, kalau perlu dilibatkan," ujar Masduki dalam doorstop virtual, Rabu (24/3/2021).
"Itu keinginan Presiden dan Wapres dipercepat. Salah satu kendalanya di lapangan, pelibatan di berbagai sektor perlu diintensifkan. Itu yang dilaporkan ke Wapres," lanjut dia.
Meskipun demikian, kata dia, saat ini percepatan tersebut sudah mulai berjalan dengan baik, walaupun belum berjalan cepat seperti yang diharapkan.
Baca juga: Pemkot Jakpus Dukung Rencana DMI untuk Vaksinasi Covid-19 di Masjid
Masduki mengatakan, ke depan, Wapres Ma'ruf menginginkan agar masyarakat harus banyak dilibatkan dalam proses vaksinasi untuk menghindari keraguan.
Sementara itu terkait jumlah vaksin Covid-19 yang akan digunakan selanjutnya, kata dia, Wapres Ma'ruf juga masih menunggu laporan.
Adapun pemerintah menargetkan program vaksinasi Covid-19 nasional bisa rampung dalam waktu satu tahun kepada 182 juta penduduk.
Jumlah tersebut disasar untuk mencapai 70 persen kekebalan komunitas (herd immunity) dari total populasi penduduk Indonesia.
Pemerintah Indonesia sendiri sejauh ini menggunakan dua merek vaksin Covid-19, yakni Sinovac dari China dan AstraZeneca dari Inggris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.