Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bima Arya: Kita Berharap Ketika Vaksin Datang, Situasi Pandemi Terkendali

Kompas.com - 18/12/2020, 16:01 WIB
Nicholas Ryan Aditya,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyampaikan harapannya terhadap pengadaan vaksin Covid-19 di Indonesia khususnya di Kota Bogor.

Ia berharap, situasi pandemi dalam keadaan terkendali ketika vaksin disebarluaskan ke masyarakat.

"Kita berharap tentunya ketika vaksin itu datang, situasinya terkendali. Sehingga tidak pecah konsentrasi," kata Bima dalam Seminar Daring Nasional bertajuk "Vaksinasi Covid-19 Negara dan Rakyat Siap?" Jumat (18/12/2020).

Ia menuturkan, saat ini Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor tengah mempercepat pengadaan Rumah Sakit Darurat.

Baca juga: Bima Arya Sebut Bogor Targetkan 160.000 Warga Usia Produktif untuk Divaksin Covid-19

Hal tersebut dikarenakan positivity rate tinggi dan bed occupancy ratio di Kota Bogor di atas 80 persen.

"Untuk itu kami sedang ngebut menyiapkan Rumah Sakit Darurat. Maka dari itu yang harus kita antisipasi ketika vaksin itu datang adalah situasi seperti rumah sakit penuh, rumah sakit darurat juga penuh, dan sebagainya," ujarnya.

Selain menyiapkan Rumah Sakit Darurat, Pemkot Bogor juga tengah menyiapkan tenaga kesehatan, alat kesehatan dan lainnya agar tidak terpecah konsentrasi ketika vaksin disebarluaskan.

Kendati demikian, ia juga menemukan adanya tabrakan antara tren kasus yang terus meningkat, sedangkan kesadaran masyarakat akan protokol kesehatan menurun.

Baca juga: Ramai soal Penerima Vaksin Gratis Covid-19 Harus Jadi Peserta BPJS Aktif, Benarkah?

Melihat hal ini, Bima menyarankan agar masyarakat harus diberikan shock terapi. Namun, pembatasan sosial berskala besar (PSBB) total, menurut dia bukan suatu solusi.

"Maka itu kita pastikan sekarang tidak ada pelanggaran protokol kesehatan dalam bentuk kerumunan publik dan sebagainya. Jadi kita batasi dan larang betul berbagai kegiatan berkerumun lebih dari 50 orang," kata dia.

Ia menambahkan, saat ini ada patroli malam yang dilakukan Pemkot Bogor beserta TNI Polri usai Adzan Maghrib. Hal ini dilakukan sebagai salah satu upaya mencegah kerumunan.

Di sisi lain, menurutnya cara tersebut juga mampu menyampaikan pesan kepada masyarakat bahwa situasi pandemi belum aman.

"Restoran tidak kita tutup, tempat-tempat juga tidak kita batasi jam operasionalnya. Tapi yang kita pastikan adalah tidak ada kerumunan dan tidak ada penumpukan," imbuh Bima.

Baca juga: Vaksin Covid-19 Gratis, Penggunaannya Tunggu Izin BPOM dan Sertifikasi Halal MUI

Tren kasus harian Covid-19 di Kota Bogor, Jawa Barat, dilaporkan meningkat. Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bogor mencatat, terjadi penambahan antara 50 sampai 70 kasus baru setiap harinya.

Hingga Kamis (17/12/2020), sudah ada 4.399 kasus positif Covid-19 di Kota Bogor.

Rinciannya, 840 orang masih dirawat, 3.439 orang dinyatakan sembuh, dan 120 orang meninggal dunia.

"Kasus Covid-19 di Kota Bogor sedang tinggi-tingginya. Kalau di Maret, rata-rata kasus hanya 11 orang (per hari). Setelah Ramadhan, dua minggu tidak ada kasus, namun merambat naik pada Juni dan sekarang mencapai 50-70 kasus Covid-19 per hari," ungkap Bima.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com