Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendagri: Zona Lintas Batas Indonesia-Timor Leste di NTT Akan Dijadikan Sentra Ekonomi

Kompas.com - 18/06/2020, 19:39 WIB
Dian Erika Nugraheny,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, zona pendukung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain di Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur akan dijadikan kawasan ekonomi dan industri.

Menurut Tito, Presiden Joko Widodo ingin agar PLBN tidak hanya digunakan untuk mengecek perlintasan orang dan barang, tapi juga menjadi etalase serta sentra industri.

PLBN Motaain merupakan pos lintas batas di perbatasan Indonesia dengan Timor Leste.

Baca juga: Di PLBN Motaain, Mahfud Minta Perbatasan Dijaga dengan Sungguh-sungguh

"Keinginan beliau agar PLBN di zona pendukung itu menjadi pusat ekonomi dan industri. Untuk bisa menjadi pusat ekonomi yang sehat maka perlu dilihat dulu demand-nya apa baru kita bisa men-suplai apa," ujar Tito saat mengunjungi PLBN Motaain, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur, sebagaimana dikutip dari siaran pers BNPP, Kamis (18/6/2020).

"Demand itu artinya kita harus menguasai market, marketnya adalah negara tetangga dan negara kita sendiri di sekitaran PLBN, katakanlah Kabupaten Belu dan kabupaten sekitarnya," lanjut Tito.

Tito menjelaskan, saat ini bangunan PLBN Motaain sendiri terdiri dari dua zona, yaitu zona inti dan zona pendukung.

Zona inti digunakan untuk tata kelola pelayanan lintas batas berupa kepabeanan, keimigrasian, kekarantinaan dan pengamanan secara terpadu.

Pada zona inti ini diletakkan bangunan utama, check point, car wash, gedung kargo, jembatan timbang, cargo scanner dan bangunan lainnya sebagai sarana pemeriksaan utama pelayanan lintas batas negara.

Baca juga: Meski Ada Corona, Sarana Penunjang PLBN di NTT Ditargetkan Tuntas 2020

Sementara itu, zona pendukung awalnya terdiri atas parkir petugas dan monumenn lintas batas.

Tetapi dalam pelaksanaannya bersifat fleksibel, menyesuaikan dengan kebijakan dan strategi nasional.

Tito mengungkapkan, Presiden Jokowi saat ini sedang fokus untuk mengembangkan zona pendukung di tiga PLBN.

Ketiganya yakni PLBN Motaain, PLBN Aruk di Sambas, Kalimantan Barat dan PLBN Skouw di Jayapura, Papua untuk dijadikan kawasan ekonomi.

Dia menyebut, Presiden Jokowi ingin mengembangkan zona pendukung PLBN Motaain menjadi kawasan ekonomi kedua setelah ibu kota provinsi Nusa Tenggara Timur yaitu Kupang.

"Beliau ingin mengembangkan Motaain menjadi kawasan kedua ekonomi setelah Kupang. Dan di Aruk dan Skouw juga begitu," tambah Tito. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com