Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PKB: Data Penerima Bansos dan Proses Penyalurannya Harus Dievaluasi

Kompas.com - 19/05/2020, 19:53 WIB
Tsarina Maharani,
Kristian Erdianto

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Daniel Johan mengatakan, pemerintah perlu mengevaluasi data penerima bantuan sosial serta proses penyalurannya.

Menurut Daniel, data penerima bansos merupakan kunci keberhasilan pemerintah dalam pendistribusian bantuan kepada masyarakat.

"PKB melihat bahwa penyaluran bansos harus dievaluasi, baik data, skema bantuannya, maupun proses penyalurannya sehingga tepat sasaran," kata Daniel saat dihubungi, Selasa (19/5/2020).

Baca juga: Menko PMK: Ternyata Tak Mudah Mencari Data Orang Miskin

Ia setuju dengan pemberian bansos dari pemerintah berupa sembako dan uang tunai.

Kendati demikian, Daniel mengakui masing-masing bentuk bansos memiliki kekurangan dan kelebihan.

Bantuan sembako dinilai Daniel memudahkan masyarakat mendapatkan bahan pangan tanpa harus bepergian jauh dalam kondisi pembatasan sosial berskala besar (PSBB).

Namun, pemberian sembako dapat menurunkan daya beli masyarakat.

"Dalam konteks pengadaan jumlah besar hanya pemain besar yang bisa memenuhi permintaan sehingga ekonomi di desa-desa tidak bergerak terutama para penjual sembako, dan saat ini petani, nelayan, peternak banyak merugi karena daya beli masyarakat menurun," kata Daniel.

Baca juga: Gerindra Minta Pemerintah Ganti Bansos Sembako Jadi Uang Tunai

Sementara itu, menurut Daniel, bantuan uang tunai turut membantu perekonomian karena daya beli masyarakat tetap terjaga.

Masyarakat dapat membelanjakan uang tersebut sesuai kebutuhan masing-masing.

Hanya saja, ia berharap ada metode yang mencegah penggunaan bantuan tunai tersebut untuk belanja barang konsumtif.

"Baiknya di-mix dengan metode tunai tapi hanya bisa dibelikan untuk sembako sehingga mencegah pembelian barang konsumtif yang tidak perlu, dan ini akan memutar perekonomian lokal di tingkat desa, dan meningkatkan daya beli masyarakat," ucap Daniel.

Baca juga: Pemerintah Kerja Sama dengan KPK Awasi Penyaluran Bansos

Saat ini pemerintah memiliki sejumlah program bantuan sosial untuk masyarakat di masa pandemi Covid-19.

Ada bantuan pangan non-tunai (BPNT) berupa sembako senilai Rp 600.000 yang diberikan selama tiga bulan berturut-turut.

Kemudian ada pula Bantuan Langsung Tunai (BLT) Desa dan Bantuan Sosial Tunai (BST) dengan nominal yang sama.

Anggaran BLT Desa berasal dari program dana desa. Sementara anggaran BST berasal dari dana Kemensos RI.

Masyarakat yang menerima BLT Desa atau BST adalah mereka yang tidak terdaftar sebagai penerima Program Keluarga Harapan (PKH) dan BPNT.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 3 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Sidang Perdana Hakim Agung Gazalba Saleh di Kasus Gratifikasi dan TPPU Digelar 6 Mei 2024

Nasional
Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Respons MA soal Pimpinan yang Dilaporkan ke KY karena Diduga Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

KY Verifikasi Laporan Dugaan Pelanggaran Etik Pimpinan MA, Dilaporkan Ditraktir Makan Pengacara

Nasional
Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

Terbaik di Jatim, KPK Nilai Pencegahan Korupsi dan Integritas Pemkot Surabaya di Atas Rata-rata Nasional

BrandzView
Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Saksi Sebut SYL Bayar Biduan Rp 100 Juta Pakai Duit Kementan

Nasional
Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Dukung Pemasyarakatan Warga Binaan Lapas, Dompet Dhuafa Terima Penghargaan dari Kemenkumham

Nasional
Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Menginspirasi, Local Hero Pertamina Group Sabet 8 Penghargaan dari Kementerian LHK

Nasional
Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Prabowo Terima Menhan Malaysia, Jalin Kerja Sama Industri Pertahanan dan Pertukaran Siswa

Nasional
Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Satgas Rafi 2024 Usai, Pertamina Patra Niaga Apresiasi Penindakan Pelanggaran SPBU oleh Aparat

Nasional
TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

TNI dan Perwakilan Militer Indo-Pasifik Gelar Perencanaan Akhir Latma Super Garuda Shield 2024

Nasional
Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Cegah Penyalahgunaan, Satgas Pangan Polri Awasi Distribusi Perusahaan Gula di Jawa Timur

Nasional
Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali, Panglima Agus Minta Bais TNI Mitigasi Ancaman

Nasional
Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Kisah Ayu, Bidan Dompet Dhuafa yang Bantu Persalinan Saat Karhutla 

Nasional
Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Dinilai Berhasil, Zulhas Diminta PAN Jatim Jadi Ketum PAN 2025-2030

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com