Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Baleg Baru Sadar Anggotanya Belum Pegang Draf RUU Cipta Kerja

Kompas.com - 14/04/2020, 18:45 WIB
Tsarina Maharani,
Fabian Januarius Kuwado

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Draf Omnibus Law RUU Cipta Kerja yang telah diserahkan pemerintah sejak Februari lalu, rupanya baru didistribusikan pimpinan Badan Legislasi (Baleg) DPR kepada para anggotanya, Selasa (14/4/2020), saat rapat bersama menteri-menteri tengah berlangsung.

Ketua Baleg Supratman Andi Agtas baru menyadari bahwa draf belum diberikan kepada anggota setelah anggota Baleg Fraksi Gerindra Heri Gunawan mempertanyakannya.

"Saya pikir ini sudah dikirim ke fraksi-fraksi. Ternyata baru diterima hari ini. Hari ini akan segera didistribusikan kepada seluruh fraksi," kata Supratman dalam rapat kerja bersama pemerintah di kompleks parlemen, Senayan, Jakarta, Selasa (14/4/2020).

Baca juga: DPR dan Pemerintah Dahulukan Pembahasan Klaster RUU Cipta Kerja yang Tak Memicu Kontroversi

"Jadi saya minta kepada sekretariat, baik soft copy maupun hard copy bisa diberikan ke fraksi-fraksi. Kalau bisa, hari ini segera dikirim," lanjut dia.

Padahal, sejak awal, Baleg meminta fraksi-fraksi untuk menyusun daftar inventarisasi masalah (DIM) RUU Cipta Kerja untuk diserahkan ke pemerintah.

Supratman, dalam rapat kerja perdana hari itu pun kembali menegaskan bahwa ada tenggat waktu yang harus diperhatikan fraksi dalam menyusun DIM.

Baca juga: PSHK Minta Presiden dan DPR Tunda Pembahasan Omnibus Law Cipta Kerja

Ia berharap DIM segera diselesaikan agar proses pembahasan RUU Cipta Kerja tidak tersendat.

"Saya minta kepada pimpinan poksi (kelompok fraksi), untuk penyerahan DIM. Ini kita harus ada batas, entah itu per klaster mana per klaster mana, minimal ada batas, sehingga pemerintah juga mempersiapkan timnya untuk dalam rangka membahas," ujar dia.

Heri Gunawan kemudian merespons pernyataan Supratman.

Dia mengatakan, DIM bisa diselesaikan apabila draf Omnibus Law RUU Cipta Kerja telah diterima.

Baca juga: Paparkan RUU Cipta Kerja ke DPR, Menko Perekonomian: Arahnya Wujudkan Masyarakat Sejahtera

"Tentunya kami meminta dulu draf RUU dari pemerintah agar kami bisaa mengkaji di dalamnya itu ada apa. Supaya kami bisa selesaikan DIM-nya itu pimpinan," ujar Heri Gunawan.

Berdasarkan Tata Tertib DPR, disebutkan bahwa pembahasan RUU dalam pembahasan Tingkat I harus melalui empat tahap hingga akhirnya disahkan rapat paripurna sebagai keputusan Tingkat II.

Pertama, pengantar musyawarah. Kedua, pembahasan DIM. Ketiga, penyampaian pandangan mini fraksi. Keempat, pengambilan keputusan Tingkat I.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

BKKBN Masih Verifikasi Situasi Stunting Terkini di Indonesia

Nasional
Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Wapres: Kalau Keluarga Baik, Bangsa Indonesia Akan Baik

Nasional
Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Kekuatan Oposisi Masih Tetap Dibutuhkan...

Nasional
Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Dukung Prabowo-Gibran, PKB Pastikan Tak Bakal Rusak Soliditas Koalisi Indonesia Maju

Nasional
Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Senada dengan Nasdem, PKB Anggap Hak Angket Kecurangan Pemilu Kian Sulit Diwujudkan

Nasional
Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Usai Dukung Prabowo-Gibran, Nasdem dan PKB Bilang Timnas Amin ‘Bubar’

Nasional
MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

MK Sidangkan Sengketa Pileg 2024 Mulai 29 April, Sehari Puluhan Perkara

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, PKS: Pak Surya Paling Cantik Bermain Politik

Nasional
Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Penghormatan Terakhir PDI-P untuk Tumbu Saraswati...

Nasional
Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Idrus Sebut Ada Posisi Strategis yang Ditawarkan jika Jokowi Masuk Golkar; Ketua Umum hingga Ketua Dewan Pembina

Nasional
CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

CSIS: Jumlah Caleg Perempuan Terpilih di DPR Naik, tapi Sebagian Terkait Dinasti Politik

Nasional
Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum 'Move On'

Cak Imin Titip 8 Agenda Perubahan ke Prabowo, Eks Sekjen PKB: Belum "Move On"

Nasional
CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

CSIS: Caleg Perempuan Terpilih di Pemilu 2024 Terbanyak Sepanjang Sejarah sejak Reformasi

Nasional
Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada 'Stabilo KPK'

Prabowo-Gibran Disarankan Terima Masukkan Masyarakat saat Memilih Menteri, daripada "Stabilo KPK"

Nasional
CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

CSIS: Caleg Terpilih yang Terindikasi Dinasti Politik Terbanyak dari Nasdem, Disusul PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com