Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Aminuddin Ma'ruf Bertemu Jokowi hingga Akhirnya Ditunjuk Jadi Staf Khusus

Kompas.com - 29/11/2019, 09:42 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Tahun 2015 menjadi tahun berkesan bagi Aminuddin Ma'ruf. Saat itu, ia untuk kali pertama bertemu dengan Presiden Joko Widodo.

Momen pertemuan itu menjadi awal cerita hingga akhirnya Aminuddin Ma'ruf ditunjuk sebagai staf khusus presiden.

Aminuddin menceritakan, saat itu ia masih menjabat sebagai Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Organisasi yang dipimpinnya menggelar Harlah ke-55 di Masjid Agung Al-Akbar, Surabaya dan Presiden Jokowi menghadiri acara tersebut.

"Di situ pertama ketemu langsung (dengan Presiden Jokowi)", kata Aminuddin dalam wawancara khusus dengan Kompas.com, Kamis (28/11/2019).

Baca juga: Stafsus Jokowi: Kritik Fadli Zon Bahwa Kami Lipstik Terlalu Tendensius

Setelah acara itu, Aminuddin beberapa kali bertemu Jokowi. Ia mengaku sempat diundang ke Istana untuk berdiskusi seputar masalah yang dikuasainya seperti gerakan mahasiswa, kepemudaan hingga pondok pesantren.

Beberapa kali ia juga sempat bertemu Jokowi pada acara di luar Istana Kepresidenan.

Pada Pilpres 2019, Aminuddin pun bergabung dalam Tim Kampanye Nasional Jokowi-Ma'ruf.

"Waktu kampanye kebetulan kalau langsung ke Presiden tidak terlalu intens," ucap Aminuddin.

"Cuma saya kan masuk di struktur tim kampanye nasional. Jadi kalau kampanye secara dari awal memang cukup intens selama masa kampanye," kata dia.

Baca juga: Staf Khusus Jokowi Aminuddin Klaim Belum Dapat Informasi Wajib Lapor LHKPN

Dukungan Aminuddin kepada Jokowi-Ma'ruf pun diganjar dengan kursi staf khusus. Tak lama setelah Jokowi-Ma'ruf dilantik, Aminuddin langsung dihubungi oleh Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

"Kalau yang pertama menginformasikan mengenai staf khusus Presiden itu Pak Pratikno, seminggu sebelum pengumuman," kata dia.

Pria berusia 33 tahun ini awalnya mengaku terkejut saat ditawari posisi tersebut. Namun, ia akhirnya menyatakan bersedia.

"Saya sempat surprise (terkejut), enggak salah nih, kira-kira begitulah. Tentunya merasa sangat terhormat diajak bergabung dengan tim di Kepresidenan," kata dia.

Sebagai staf khusus yang berlatar belakang aktivis mahasiswa Islam, Aminuddin diberi tugas khusus untuk menjalin komunikasi dan menyerap aspirasi dari kalangan pemuda, mahasiswa, hingga kelompok santri dan pesantren.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Wamenhan Terima Kunjungan Panglima AU Singapura, Bahas Area Latihan Militer

Nasional
Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Pengamat: Anies Ditinggal Semua Partai Pengusungnya, Terancam Tak Punya Jabatan Apa Pun

Nasional
Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi 'Online' Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi "Online" Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode sejak Menang Pilpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com