Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Profil Singkat 6 Pahlawan Nasional Baru

Kompas.com - 08/11/2019, 15:27 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo menganugerahkan gelar pahlawan kepada enam tokoh. Upacara penganugerahan gelar pahlawan itu digelar di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/11/2019) siang.

Penganugerahan gelar pahlawan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 120 TK Tahun 2019 tanggal 7 November 2019 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.

Semua plakat tanda jasa dan penghargaan gelar pahlawan nasional diberikan oleh Presiden Jokowi kepada para ahli waris.

Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Negara Jimly Asshiddiqie mengatakan, enam tokoh tersebut merupakan penyaringan dari 20 nama yang diajukan Kementerian Sosial.

Menurut Jimly, keenam tokoh dipilih karena dianggap telah berjasa di bidang mereka masing-masing.

Baca juga: Jokowi Beri Gelar Pahlawan Nasional ke 6 Tokoh Ini

Berikut profil dan kiprah singkat 6 tokoh yang baru saja dianugerahi gelar pahlawan:

1. Ruhana Kuddus

Ruhana Kuddus, Jurnalis Perempuan Pertama IndonesiaKOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Ruhana Kuddus, Jurnalis Perempuan Pertama Indonesia
Ruhana Kuddus, tokoh dari Sumatera Barat adalah wartawan perempuan. Pada 1911, Ruhana mendirikan sekolah Kerajinan Amai Setia (KAS) di Koto Gadang. Ia juga aktif menulis di surat kabar perempuan, Poetri Hindia.

Ketika medianya dibredel pemerintah Belanda, Ruhana berinisiatif mendirikan surat kabar, bernama Sunting Melayu, yang tercatat sebagai salah satu surat kabar perempuan pertama di Indonesia.

Ruhana lahir di Kota Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Roehana adalah kakak tiri dari Sutan Sjahrir, bibi penyair Chairil Anwar, dan sepupu H Agus Salim.

Baca juga: Mengenang Ruhana Kuddus, dari Jurnalis Perempuan Pertama hingga Pahlawan Nasional

2. Sultan Himayatuddin

Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi tokoh dari Sulawesi Tenggara. Ia merupakan pejuang gerilyawan yang menentang penjajahan Belanda di wilayah Kesultanan Buton.

Semasa berkuasa, Sultan Buton ke-20 (1752-1755) dan ke-23 (1760-1763), Himayatuddin menghabiskan waktunya untuk menentang dan melawan kekuasaan pemerintah Belanda.

Kesuksesannya mengusir kaum penjajah di tanah Buton, pihak Kesultanan Buton menobatkan dirinya sebagai "Oputa Yi Koo".

Dalam bahasa masyarakat setempat, gelar tersebut bermakna raja atau penguasa yang bergerliya melawan penjajah di dalam hutan.

3. Sardjito

Prof. Dr. Sardjitowikipedia Prof. Dr. Sardjito

Prof M Sardjito tokoh dari Yogyakarta adalah Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada (UGM). Ia adalah seorang dokter.

Sardjito juga rektor UGM pertama. Namanya lantas diabadikan sebagai nama rumah sakit di Yogyakarta, Rumah Sakit Umum Dr Sardjito.

Baca juga: Untuk Kedua Kalinya, Prof. Sardjito Diusulkan sebagai Pahlawan Nasional

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com