Penganugerahan gelar pahlawan itu tertuang dalam Keputusan Presiden Nomor 120 TK Tahun 2019 tanggal 7 November 2019 tentang Penganugerahan Gelar Pahlawan Nasional.
Semua plakat tanda jasa dan penghargaan gelar pahlawan nasional diberikan oleh Presiden Jokowi kepada para ahli waris.
Wakil Ketua Dewan Gelar, Tanda Jasa, dan Tanda Kehormatan Negara Jimly Asshiddiqie mengatakan, enam tokoh tersebut merupakan penyaringan dari 20 nama yang diajukan Kementerian Sosial.
Menurut Jimly, keenam tokoh dipilih karena dianggap telah berjasa di bidang mereka masing-masing.
Berikut profil dan kiprah singkat 6 tokoh yang baru saja dianugerahi gelar pahlawan:
Ketika medianya dibredel pemerintah Belanda, Ruhana berinisiatif mendirikan surat kabar, bernama Sunting Melayu, yang tercatat sebagai salah satu surat kabar perempuan pertama di Indonesia.
Ruhana lahir di Kota Gadang, Kabupaten Agam, Sumatera Barat. Roehana adalah kakak tiri dari Sutan Sjahrir, bibi penyair Chairil Anwar, dan sepupu H Agus Salim.
2. Sultan Himayatuddin
Sultan Himayatuddin Muhammad Saidi tokoh dari Sulawesi Tenggara. Ia merupakan pejuang gerilyawan yang menentang penjajahan Belanda di wilayah Kesultanan Buton.
Semasa berkuasa, Sultan Buton ke-20 (1752-1755) dan ke-23 (1760-1763), Himayatuddin menghabiskan waktunya untuk menentang dan melawan kekuasaan pemerintah Belanda.
Kesuksesannya mengusir kaum penjajah di tanah Buton, pihak Kesultanan Buton menobatkan dirinya sebagai "Oputa Yi Koo".
Dalam bahasa masyarakat setempat, gelar tersebut bermakna raja atau penguasa yang bergerliya melawan penjajah di dalam hutan.
Sardjito juga rektor UGM pertama. Namanya lantas diabadikan sebagai nama rumah sakit di Yogyakarta, Rumah Sakit Umum Dr Sardjito.
4. Abdul Kahar Muzakir
Abdul Kahar Muzakir tokoh dari Yogyakarta merupakan anggota Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI).
Kahar juga merupakan rektor Universitas Islam Indonesia (UII) pertama.
5. AA Maramis
Alexander Andries (AA) Maramis tokoh dari Sulawesi Utara juga merupakan anggota BPUPKI dan Komite Nasional Indonesia Pusat.
AA Maramis pernah menjabat menteri keuangan dan menteri luar negeri. Tanda tangan Maramis terdapat di Oeang Republik Indonesia, -mata uang sebelum rupiah.
6. KH Masykur
KH Masykur tokoh dari Jawa Timur, juga anggota BPUPKI. Kiai Masykur aktif sebagai pejuang kemerdekaan. Ia tokoh Nahdlatul Ulama (NU). Ia berjuang lewat laskar santri Hizbullah.
Kiai Masykur memimpin laskar Kiai Sabilillah. Ia juga pernah menjabat sebagai menteri agama.
https://nasional.kompas.com/read/2019/11/08/15270221/ini-profil-singkat-6-pahlawan-nasional-baru