Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Johar Arief

Produser Program Talk Show Satu Meja The Forum dan Dua Arah Kompas TV

Wartawan dan saat ini produser program talk show Satu Meja The Forum dan Dua Arah di Kompas TV ? Satu Meja The Forum setiap Rabu pukul 20.00 WIB LIVE di Kompas TV ? Dua Arah setiap Senin pukul 22.00 WIB LIVE di Kompas TV

Ujian Berat untuk DPR Baru

Kompas.com - 02/10/2019, 08:51 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


SEBANYAK 575 anggota DPR RI periode 2019-2024 resmi dilantik, Selasa (1/10/2019). Menyusul pelantikan anggota DPR, dilakukan pelantikan terhadap lima orang pimpinan DPR.

Puan Maharani dari PDI-P menjadi Ketua DPR, sementara para wakil ketua adalah Rachmat Gobel (Partai NasDem), Aziz Syamsuddin (Partai Golkar), Sufmi Dasco Ahmad (Partai Gerindra), dan Muhaimin Iskandar (PKB).

Pelantikan anggota DPR RI periode 2019-2024 diwarnai aksi unjuk rasa mahasiswa di depan kompleks Parlemen yang menolak UU KPK, RKUHP, dan sejumlah RUU bermasalah.

Aksi demonstrasi kali ini berlangsung relatif damai dibandingkan aksi-aksi demonstrasi pada hari-hari sebelumnya.

Dewan Perwakilan Rakyat periode 2019-2024 langsung dihadapkan pada tugas berat, yakni melanjutkan pembahasan RKUHP dan sejumlah RUU kontroversial lainnya (RUU Pemasyarakatan, RUU Minerba, RUU Pertanahan) yang merupakan warisan dari DPR periode sebelumnya.

Pembahasan RUU yang tidak selesai di satu periode DPR dimungkinkan untuk dilanjutkan oleh DPR periode berikutnya (carry over) setelah disahkannya revisi terhadap UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (PPP) oleh DPR periode 2014-2019 pada Selasa (24/9/2019) lalu.

Seperti diketahui, UU KPK, RKUHP dan sejumlah RUU lainnya mendapat penolakan dari masyarakat dan menyulut gelombang demonstrasi mahasiswa secara besar-besaran sejak pekan lalu.

Gelombang protes akhirnya membuat DPR periode 2014-2019 memutuskan untuk menunda pengesahan RKUHP dan sejumlah RUU lainnya.

Pembahasan RKUHP dan sejumlah RUU kontroversial tersebut dilanjutkan oleh DPR periode berikutnya.

Massa yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa kembali turun ke jalan melakukan aksi tolak UU KPK dan sejumlah RUU yang dinilai kontroversial, di kawasan simpang susun Semanggi, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).KOMPAS.com/M ZAENUDDIN Massa yang terdiri dari pelajar dan mahasiswa kembali turun ke jalan melakukan aksi tolak UU KPK dan sejumlah RUU yang dinilai kontroversial, di kawasan simpang susun Semanggi, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (30/9/2019).

Sejauh ini masih belum jelas bagaimana pembahasan atas sejumlah RUU bermasalah tersebut akan dilakukan oleh DPR periode baru.

Dua di antara sejumlah RUU bermasalah tersebut, yakni RKUHP dan RUU Pemasyarakatan, sebelumnya telah disepakati oleh DPR dan pemerintah pada pembahasan di tingkat komisi atau pembahasan tingkat pertama.

Dengan demikian, ada dua opsi yang mungkin dilakukan oleh DPR periode yang baru, yakni tinggal mengesahkan pada sidang paripurna atau mengembalikan pembahasan pada tingkat komisi untuk kembali menyisir pasal demi pasal dengan membuka ruang seluas-luasnya bagi partisipasi masyarakat.

Di sisi lain, pembahasan RKUHP yang telah melalui waktu yang panjang dan bertahun-tahun secara psikologis membuat DPR baru merasa dikejar waktu untuk segera menuntaskan RKUHP.

Seperti diketahui, DPR periode baru ini menjadi DPR periode ke-14 yang membahas RKUHP.

Tugas berat DPR periode baru dalam melanjutkan pembahasan sejumlah RUU bermasalah akan dibahas secara mendalam pada talkshow Satu Meja The Forum, Rabu (2/10/2019), yang disiarkan secara langsung di Kompas TV mulai pukul 20.00 WIB.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com