JAKARTA, KOMPAS.com - Survei terbaru Media Survei Nasional (Median) pada 31 Maret- 7 April 2019 menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin masih unggul dibanding pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.
Kendati demikian, elektabilitas kedua pasang calon makin menipis.
"Dari hasil survei, pasangan Joko Widodo-Maruf Amin masih memimpin dengan perolehan 47,2 persen dan pasangan Prabowo-Sandi 39,5 persen, dengan 13,3 persen yang masih belum menentukan pilihan atau termasuk undecided voters," kata Direktur Eksekutif Median Rico Marbun dalam keterangan tertulisnya, Sabtu (13/4/2019).
Baca juga: Survei Poltracking: Jokowi-Maruf 54,5 Persen, Prabowo-Sandi 45,5 Persen
Dengan hasil itu, maka jarak elektabilitas Jokowi-Ma'ruf dan Prabowo-Sandi kini makin menipis dengan selisih hanya 7,7 persen.
Menipisnya jarak antara kedua paslon ini karena Jokowi-Ma'ruf mengalami penurunan elektabilitas dan di saat yang sama Prabowo-Sandi mengalami peningkatan.
Pada survei Januari lalu, elektabilitas Jokowi-Ma'ruf masih sebesar 47,9 persen dan Prabowo-Sandiaga 38,7 persen.
Baca juga: Survei Charta Politika: Jokowi-Maruf 55,7 Persen, Prabowo-Sandi 38,8 Persen
Rico mengatakan, hasil survei terbaru ini menunjukkan masih terbuka peluang bagi petahana atau penantang untuk memenangkan pilpres 2019 bila mampu meraup sebanyak-banyaknya undecided voters.
"Bila suara undecided terkonsolidasi atau tersebar secara merata secara proporsional kepada kedua pasangan kandidat, maka petahana dipastikan akan menang. Namun jika suara undecided terkonsolidasi kepada penantang, maka penantang berpeluang besar akan menang," ujarnya.
Baca juga: Survei Alvara: Elektabilitas Jokowi-Maruf 52,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 38,8 Persen
Survei ini diselenggarakan pada 31 Maret- 7 April 2019. Jumlah sampel dalam survei adalah 1.500 penduduk yang telah memiliki hak pilih di 34 Provinsi.
Mereka dipilih secara random dengan teknik Multistage Random Sampling, dengan toleransi kesalahan (margin of error) sebesar ± 2,6 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.
Quality Control dilakukan terhadap 20% dari sampel yang ada. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara tatap muka dengan kuesioner terhadap responden yang telah terpilih secara acak.