Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Poltracking: Jokowi-Ma'ruf 54,5 Persen, Prabowo-Sandi 45,5 Persen

Kompas.com - 13/04/2019, 14:35 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga survei politik Poltracking merilis hasil survei elektabilitas pasangan calon presiden dan wakil presiden peserta Pemilu 2019.

Hasil survei memprediksi, paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin akan menang mengungguli pasangan calon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

"Prediksi poltracking Indonesia jika berdasarkan survei pada tanggal 1-8 April 2019 yang lalu, perolehan 01 (Jokowi-Ma'ruf) 54,5 persen; perolehan 02 (Prabowo-Sandiaga) 45,5 persen," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia, Hanta Yuda, di kawasan Jakarta Pusat, Sabtu (13/4/2019).

Baca juga: Survei Charta Politika: Jokowi-Maruf 55,7 Persen, Prabowo-Sandi 38,8 Persen

Survei dilakukan menggunakan model prediktif yang menghasilkan nilai probabilitas.

Nilai tersebut digunakan untuk memprediksi arah pemilih yang belum menentukan pilihan atau undicided voters. Sehingga, dalam survei ini tidak ada lagi undicided voters.

Dengan margin of error sebesar 2,2 persen, perolehan suara kedua pasangan calon bisa naik 2,2 persen maupun turun sebanyak 2,2 persen.

Baca juga: Survei Alvara: Elektabilitas Jokowi-Maruf 52,2 Persen, Prabowo-Sandiaga 38,8 Persen

"Maka rentang potensi perolehan suara Joko Widodo-Ma'ruf Amin adalah antara 52,3 persen hingga 56,7 persen, sedangkan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno berkisar antara 43,3 persen hingga 47,7 persen," ujar Hanta Yuda.

Survei dilaksanakan pada 1-8 April 2019 secara serempak di 34 provinsi di seluruh Indonesia. Survei dilakukan menggunakan metose multistage random sampling.

Jumlah sampel dalam survei sebanyak 2000 responden dengan margin of error +- 2,2 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Kompas TV Persiapan telah digelar Komisi Pemilihan Umum untuk debat keempat Sabtu (30/3/2019) malam di Hotel Shangri-La, Jakarta. Debat kali ini kembali mempertemukan 2 calon presiden tanpa didampingi pasangannya. Joko Widodo, Capres Nomor Urut 01 dan Prabowo Subianto, Capres Nomor Urut 02 akan beradu argumen membahas Ideologi, Pemerintahan, Keamanan dan Hubungan Luar Negeri. Ini pertemuan kedua bagi Jokowi dan Prabowo di panggung debat pasca debat kedua Februari lalu. Meski tanpa persiapan khusus seperti debat pertama dan kedua pendukung kedua calon optimistis jagonya bisa menampilkan argumentasi yang kuat. Pakar Komunikasi Politik Universitas Bengkulu, Leli Ariyani menilai debat digelar untuk meraih suara yang masih belum memutuskan atau merahasiakan suaranya. Dalam sejumlah survei seperti yang digelar Centre for Strategic and International Studies dan Litbang Kompas angka yang belum memutuskan memang masih tinggi. #DebatPilpres2019 #JokoWidodo #PrabowoSubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Daftar Hari Besar Nasional dan Internasional Mei 2024

Nasional
AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

AHY Wanti-wanti Pembentukan Koalisi Jangan Hanya Besar Namun Keropos

Nasional
Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Prabowo Presiden Terpilih, AHY: Kami Imbau Semua Terima Hasil, Semangat Rekonsiliasi

Nasional
Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Prabowo: Jangan Jadi Pemimpin kalau Tak Kuat Diserang, Duduk di Rumah Nonton TV Saja

Nasional
Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Dewas Akan Sidangkan Dugaan Pelanggaran Etik Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron 2 Mei

Nasional
Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Prabowo-Gibran Tiba di Istana untuk Bertemu Jokowi

Nasional
AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum 'Clear', Masih Dihuni Warga

AHY Sebut Lahan 2.086 Hektare di IKN Belum "Clear", Masih Dihuni Warga

Nasional
Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Tak Persoalkan PKB Ingin Kerja Sama dengan Prabowo, PKS: Kita Enggak Jauh-jauh

Nasional
Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Bapanas Prediksi Harga Bawang Merah Normal 30-40 Hari ke Depan

Nasional
PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

PKS Jajaki Komunikasi dengan Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com