Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPU Tambah Jumlah Undangan Debat Kelima untuk Pendukung Kedua Paslon

Kompas.com - 02/04/2019, 19:18 WIB
Fitria Chusna Farisa,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menambah alokasi tamu undangan debat kelima pilpres untuk massa pendukung kedua paslon.

Jumlah total tamu undangan yaitu 500 orang. Jumlah ini dialokasikan untuk tamu KPU, Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandiaga.

"Terkait dengan tamu undangan, diputuskan dalam rapat, keseluruhan tamu undangan berjumlah 500 orang. Undangan akan terbagi untuk TKN 150, BPN 150, dan undangan KPU 200. Jadi total 500," kata Komisioner KPU Wahyu Setiawan usai rapat persiapan debat kelima pilpres di kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (2/4/2019).

Baca juga: Tamu Undangan Debat Boleh Bertanya Langsung di Debat Keempat Pilpres

Pada debat keempat, total tamu undangan juga 500 orang. Tetapi, jumlah ini terdiri dari 300 undangan KPU, dan tamu undangan tim kampanye masing-masing 100 orang.

Sehingga, ada penambahan 50 orang untuk setiap tim kampanye dalam debat kelima ini.

Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).Kompas.com/Fitria Chusna Farisa Komisioner KPU Wahyu Setiawan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat, Selasa (12/3/2019).

Wahyu mengatakan, tamu undangan debat ditambah lantaran saat ini sudah ada Komite Damai yang bekerja untuk mengantisipasi dan melakukan penertiban jika terjadi keributan penonton.

"Pada debat ketiga dan debat keempat, kita melihat ada perubahan signifikan. Jadi alokasi undangan kepada TKN dan BPN secara umum itu ketertibannya efektif meskipun kita punya catatan-catatan," ujar Wahyu.

Baca juga: 2 Hal yang Dapat Dicatat Pendukung Jokowi dan Prabowo Saat Debat Keempat

"Jadi secara umum ada peningkatan ketertiban sehingga itu jadi salah satu alasan untuk KPU untuk menambah alokasi," sambungnya.

Selain itu, Komite Damai juga telah merekomendasikan kepada TKN dan BPN untuk tak lagi mengundang nama-nama penonton yang membuat keributan di debat keempat.

Bersamaan dengan itu, Komite Damai akan bertindak lebih tegas lagi. Pada setiap break debat mereka akan kembali mengingatkan penonton supaya tak ribut.

Baca juga: KPU Tak Gelar Nobar, Polisi Imbau Pendukung Nonton Debat dari Rumah

Diharapkan, dengan langkah-langkah itu, debat kelima bakal berlangsung tertib meskipun ada penambahan jumlah penonton.

Debat kelima pilpres akan digelar Sabtu, 13 April 2019. Debat akan mempertemukan paslon nomor urut 01 Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan paslon nomor urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Tema yang diangkat dalam debat kelima adalah ekonomi dan kesejahteraan sosial, keuangan, investasi, serta industri.

Debat akan diselenggarakan di Hotel Sultan, Jakarta Pusat. Media penyelenggara debat yaitu TVOne, ANTV, Beritasatu TV, dan NET TV.

Kompas TV Apa poin penting yang harus disampaikan oleh para paslon terkait tema ekonomi dan kesejahteraan sosal di debat kelima nanti? KompasTV akan membahasnya bersama ekonom senior dari Universitas Indonesia Faisal Basri kemudian ada peneliti Indef Bima Yudhistira Adhinegara serta analis politik dari UIN Syarif Hidayatullah Adi Prayitno. #DebatCapres #JokoWidodo #PrabowoSubianto
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Meski Anggap Jokowi Bukan Lagi Kader, Ini Alasan PDI-P Tak Tarik Menterinya dari Kabinet

Nasional
Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Rancangan Peraturan KPU, Calon Kepala Daerah Daftar Pilkada 2024 Tak Perlu Lampirkan Tim Kampanye

Nasional
Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasdem dan PKB Dukung Prabowo-Gibran, PAN Sebut Jatah Kursi Menteri Parpol Koalisi Tak Terganggu

Nasional
Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Bilang Jokowi Sangat Nyaman, PAN Janjikan Jabatan Berpengaruh

Nasional
KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

KPU Godok Aturan Baru Calon Kepala Daerah Pakai Ijazah Luar Negeri

Nasional
Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis 'Pernah', Apa Maknanya?

Status Perkawinan Prabowo-Titiek Tertulis "Pernah", Apa Maknanya?

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com