Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usulan Ulang Formasi Pegawai Kontrak Pemerintah di Daerah Mundur, Ini Kata BKN

Kompas.com - 12/03/2019, 13:41 WIB
Mela Arnani,
Bayu Galih

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hingga Selasa (12/3/2019) siang ini, belum seluruh pemerintah daerah (Pemda) melakukan pengusulan ulang formasi untuk rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Tahap I 2019.

Padahal, sesuai surat yang dikeluarkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB), pengusulan ulang pegawai kontrak pemerintah itu seharusnya maksimal dilakukan pada Senin (11/2/2019) lalu.

Kepala Biro Humas Badan Kepegawaian Negara (BKN) Mohammad Ridwan menyampaikan, sebelum pengusulan ulang formasi selesai dilakukan, maka pengumuman seleksi PPPK Tahap I untuk Eks-Tenaga Honorer Kategori (THK) II guru, tenaga kesehatan, dan penyuluh pertanian belum dapat dilakukan.

"Sudah 81 persen per siang ini. (Pengumuman) tunggu 100 persen pernyataan kesanggupan APBD," kata Ridwan saat dihubungi Kompas.com, Selasa (12/3/2019).

Baca juga: Pegawai Kontrak Pemerintah di 370 Pemda Belum Diumumkan, Ini Alasannya

Pengusulan ulang formasi ini disampaikan Pemda ke Kemenpan RB. Sehingga, Ridwan mengaku bahwa BKN belum melakukan komunikasi apa pun secara formal ke daerah terkait.

"Surat pernyataan kesanggupan anggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dikirim ke Kemenpan RB. Bukan ke sistem SSCASN. Dalam hal ini, BKN tidak melakukan komunikasi apa pun secara formal ke daerah karena sifatnya masih policy (Kemenpan RB)," ujar dia.

Meski demikian, Ridwan menambahkan, Sistem Seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (SSCASN) milik BKN telah siap digunakan.

"Sistem SSCASN sudah siap jika kami harus mengumumkan. Karena yang lolos PG (passing grade) itu sudah bisa dipastikan sejak hari seleksi," kata dia.

Kompas.com telah mencoba menghubungi pihak Kemenpan RB untuk mengonfirmasi terkait pengusulan ulang formasi rekrutmen P3K tahun 2019 ini, namun belum mendapatkan jawaban.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Seorang WNI Meninggal Dunia Saat Mendaki Gunung Everest

Nasional
Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Kasus Korupsi SYL Rp 44,5 Miliar, Bukti Tumpulnya Pengawasan Kementerian

Nasional
Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Keterangan Istri Brigadir RAT Beda dari Polisi, Kompolnas Tagih Penjelasan ke Polda Sulut

Nasional
Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Jokowi: Selamat Hari Buruh, Setiap Pekerja adalah Pahlawan

Nasional
Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Pakai Dana Kementan untuk Pribadi dan Keluarga, Kasus Korupsi SYL Disebut Sangat Banal

Nasional
'Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?'

"Brigadir RAT Sudah Kawal Pengusaha 2 Tahun, Masa Atasan Tidak Tahu Apa-Apa?"

Nasional
Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Prabowo: Selamat Hari Buruh, Semoga Semua Pekerja Semakin Sejahtera

Nasional
Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Peringati Hari Buruh Internasional, Puan Tekankan Pentingnya Perlindungan dan Keadilan bagi Semua Buruh

Nasional
Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Pertamina Bina Medika IHC dan Singhealth Kolaborasi Tingkatkan Layanan Kesehatan

Nasional
Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Prabowo Diprediksi Tinggalkan Jokowi dan Pilih PDI-P Usai Dilantik Presiden

Nasional
Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: 'Skincare' Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Daftar Aliran Uang Kementan ke SYL dan Keluarga: "Skincare" Anak, Ultah Cucu, hingga Bulanan Istri

Nasional
Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Jokowi dan Mentan Amran Sulaiman Bersepeda Bareng di Mataram

Nasional
'Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo'

"Jokowi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P Berkoalisi dengan Prabowo"

Nasional
Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Projo Ungkap Kemungkinan Jokowi Akan Gabung Parpol Lain Setelah Tak Dianggap PDI-P

Nasional
Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Jokowi Makan Mie Gacoan di NTB, Pesan Mi Level 0

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com