Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Aiman Witjaksono
Jurnalis

Jurnalis

Mereka yang Nekat Menggapai Mimpi ke Senayan

Kompas.com - 11/03/2019, 07:55 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini


TOTAL ada 7.968 calon anggota legislatif di tingkat DPR alias pusat yang akan berlaga pada Pemilu 2019 ini. Mereka memperebutkan 560 kursi yang tersedia.

Tak semua dari mereka kalangan berpunya. Ada yang memikul beban hidup seadanya. Nekat maju ke Senayan!

Ada banyak studi soal berapa biaya untuk bisa tembus ke Senayan alias menjadi anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR-RI). Prajna Research misalnya menyebut angka Rp 1 hingga 2 miliar.

Sementara pada Pemilu 2014 lalu, Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (LPEM UI), menyebut angka yang lebih besar lagi, hingga Rp 4 miliar uang yang dibutuhkan untuk menuju "Senayan".  Angka tersebut masih terhitung wajar.  

Mereka yang seadanya...

Belakangan terdengar sosok-sosok caleg yang berasal dari beragam profesi seperti pekerja sol sepatu,  pekerja urut dan pijat, penjual jajanan cakwe, hingga pengemudi ojek online (Ojol).

Baca juga: Cerita Nur Wahid, Pedagang Cakwe yang Nyaleg di Bekasi

Saya menghampiri salah satunya. Caleg satu-satunya yang berprofesi sebagai pengemudi ojek online.

Suhandi namanya. Program AIMAN pekan ini membahasnya mendalam, termasuk "menguji"-nya soal pengetahuan dasar anggota dewan kelak. Jawabannya luar biasa. Di antaranya adalah soal hitungannya yang saya jabarkan di bawah.

Baca juga: Pengendara Ojek Online dan Impian Duduk di Bangku Senayan...

Ia biasa "mangkal" di seputaran Grogol, Jakarta Barat. Persis di wilayah tempat pemilihannya di DKI Jakarta III, atau Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Sehari - hari ia berkeliling ke seantero Jabodetabek. Uniknya, ia tidak "berkampanye" kepada penumpang.

"Bukan target saya," kata dia.

Lalu kemana ia berkampanye? Hanya kepada sesama pengemudi ojol.  Saya tanya mengapa?  Rupanya hitungan politiknya, luar biasa!

Hitungan cerdas caleg Ojol

Ia mengatakan kepada saya, dengan hanya berkampanye secara maksimal dan tepat kepada sesama pengemudi ojek online, peluangnya menjadi anggota dewan terbuka lebar.

Begini dia menjelaskan dengan semangat:

Seluruh pengemudi ojol di Jakarta berjumlah 300 ribu pengemudi. Jika dibagi rata maka ada sekitar 60 ribu di tiap wilayah DKI Jakarta. Suhandi butuh 60 ribu suara untuk melenggang ke Senayan. Ada dua daerah pemilihan yang menjadi garapannya.

Satu hal lainnya, ia adalah satu-satunya pengemudi Ojek Online dari seluruh Indonesia yang mendaftarkan diri sebagai Caleg DPR RI.  Hitungan yang masuk akal! Tapi, apakah cukup hitung-hitungan itu?

Suhandi, pengendara ojek online yang jadi caleg DPR RI dari PKBKOMPAS.com/Ryana Aryadita Suhandi, pengendara ojek online yang jadi caleg DPR RI dari PKB

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com