JAKARTA, KOMPAS.com - Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus menyoroti kinerja dan integritas DPR RI. Menurut Lucius, kepercayaan publik akan dengan sendirinya muncul jika DPR sudah bisa menjawab tuntutan publik dalam hal kinerja dan terlebih dalam hal integritas.
“Bagaimana mau percaya DPR jika anggota-anggotanya hampir secara rutin selalu terlibat dalam korupsi, suap, dan kejahatan pidana lainnya? Bagaimana mau percaya DPR jika setiap saat warta tentang kosongnya ruang rapat paripurna maupun komisi juga selalu terjadi,” tutur Lucius saat dihubungi Kompas.com, Kamis (30/8/2018).
Lucius menuturkan, perubahan-perubahan mendasar penting untuk dipikirkan dan dilakukan oleh DPR.
Baca juga: Sepinya Rapat Paripurna Peringatan HUT ke-73 DPR..
Menurut dia, DPR harus mulai dengan membangun komitmen bersama untuk bekerja sebagai wakil rakyat sesuai yang diperintahkan Undang-Undang.
“Keseriusan bekerja itu tak bisa hanya habis dengan janji-janji saja, tetapi benar-benar diperlihatkan dalam rapat-rapat yang bisa dilihat langsung oleh publik,” kata Lucius.
“Keseriusan untuk memperbaikki citra harus dibuktikan dengan berhentinya DPR mempermainkan anggaran, mencuri uang negara, dan lain-lain. Jadi tak cuma janji-janji yang baunya untuk pencitraan sesaat saja,” sambung Lucius.
Baca juga: Survei LSI: DPR, Lembaga Negara dengan Tingkat Kepercayaan Terendah
Sementara itu, Lucius mengapresiasi sejumlah hal maupun program-program yang disebut sebagai upaya DPR untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat.
Dalam memperingati HUT yang ke-73, DPR meluncurkan aplikasi "DPR Now" yang diklaim bisa menjadi sarana bagi publik untuk mengakses seluruh kegiatan DPR dalam sekejap melalui smartphone.
“Saya melihat gambaran optimistik DPR sebagaimana disampaikan Ketua DPR pada pidato HUT DPR ke-73 sudah merupakan sesuatu yang lazim. DPR secara kelembagaan selama ini memang tak pernah berhenti menyampaikan harapan, janji, dan juga program-program yang digadang-gadang mampu mengubah persepsi negatif dan tingkat kepercayan publik yang buruk kepada DPR,” tutur Lucius.
Akan tetapi, lanjut Lucius, program-program maupun gambaran optimistik DPR itu nampak seperti mimpi yang terus diulang-ulang.
“Janji-janji yang disampaikan dalam aneka pidato Pimpinan DPR nampak hanya pemanis saja. Tak ada dampak signifikan dari janji yang disampaikan melalui pidato dengan hasil kerja DPR secara keseluruhan,” tutur Lucius.