Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Ungkap Masyarakat Khawatir Pemilu 2019 Akan Memecah-belah

Kompas.com - 17/07/2018, 21:47 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Mayoritas publik menginginkan para calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres) mengurangi wacana yang dapat membelah masyarakat. Hal ini diungkapkan dalam survei yang dilakukan LSI Denny JA beberapa waktu lalu.

Peneliti dari LSI Denny JA Ardian Sopa mengungkapkan, publik khawatir dalam Pemilu 2019 akan terjadi pembelahan masyarakat atas isu agama. Ini terjadi seperti pada kasus Pilkada DKI Jakarta 2017 lalu.

"Publik yang khawatir sebanyak 64,2 persen," kata Ardian dalam konferensi pers di Jakarta, Selasa (17/7/2018).

Adapun publik yang merasa tidak khawatir tercatat sebanyak 15,8 persen. Sementara itu, yang menyatakan tidak tahu atau tidak menjawab sebanyak 20 persen.

Dalam survei tersebut ditemukan pula bahwa mayoritas publik menginginkan capres dan cawapres yang lebih mewacanakan isu kebangsaan dan kebersamaan. Angkanya mencapai 75,3 persen.

Baca juga: Politik Identitas Akan Tetap Eksis di Pemilu 2019, Masyarakat Jangan Mudah "Baper"

Adapun yang menjawab tidak perlu mencapai 16,6 persen dan sisanya menjawab tidak tahu atau tidak menjawab.

Tidak hanya itu, civil society atau masyarakat sipil pun dianggap kurang mewacanakan isu kebangsaan dan kebersamaan. Sebanyak 53,7 persen menyatakan civil society kurang memberi perhatian cukup terhadap isu kebangsaan dan kebersamaan.

"Sebanyak 37,8 persen publik menyatakan civil society cukup memberikan perhatian kepada isu kebangsaan dan kebersamaan, sisanya menyatakan tidak tahu," kata Ardian.

Terkait hal ini, mayoritas publik berharap ada forum bersama yang kuat soal isu kebangsaan dan kebersamaan. Angkanya mencapai 86,7 persen dan hanya di bawah 10 persen yang tidak setuju.

Survei dilakukan pada 28 Juni-5 Juli 2018 dengan metode wawancara tatap muka menggunakan kuesioner. Survei ini menggunakan metode multistage random sampling dengan 1.200 responden.

Adapun margin of error sebesar 2,9 persen. Survei dilaksanakan di 34 provinsi di seluruh Indonesia.

LSI Denny JA pun melengkapi survei dengan penelitian kualitatif menggunakan analisis media, focus group discussion, dan wawancara mendalam. Survei dibiayai secara mandiri oleh LSI Denny JA.

Kompas TV Dari empat nama yang sudah diungkap, siapa yang akhirnya akan dipilih Jokowi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com