JAKARTA, KOMPAS.com - Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Ilham Saputra menjelaskan, pihaknya telah mendapatkan dukungan dari Presiden Joko Widodo dan sejumlah lembaga negara untuk meningkatkan keamanan sistem informasi dan data pemilihan.
Hal itu guna mencegah ancaman seperti serangan peretas ke situs KPU beberapa waktu lalu, terulang lagi.
"Ya, kita sudah berkoordinasi dengan Pak Presiden. Kita sudah sampaikan, prinsipnya adalah Pak Presiden mendukung dan akan membantu kita," ujar Ilham di gedung KPU, Jakarta, Jumat (13/7/2018).
"Tentu saja bukan soal anggaran sebetulnya, tapi ke soal bagaimana lembaga negara membantu kita untuk membentengi dari hacker-hacker tadi gitu ya," lanjutnya.
Baca juga: KPU Minta Polri Segera Tangkap Peretas Situs
KPU, kata dia, juga sedang mengevaluasi pengamanan informasi dan data yang ada saat ini.
Menurut dia, selain pernah menyerang situs KPU, para peretas pernah mengganggu saluran komunikasi jajaran KPU.
"Hacker yang menyerang itu luar biasa loh. Sampai grup Whatsapp hilang. Kan luar biasa. Belum pernah sebelumnya seperti ini," ujar dia.
Baca juga: Polri Mengaku Sudah Tahu Peretas Situs KPU
Ilham menduga, para peretas sengaja menyerang keamanan informasi dan data KPU untuk mengganggu tahapan Pemilu 2019.
Sebab, Pilkada 2018 beberapa waktu lalu, hampir diikuti sekitar 80 persen dari jumlah pemilih nasional Pemilu 2019.
"Jumlah pemilih pemilu yang akan datang 198 juta sekian. Yang ikut pilkada sekarang ada 152 juta hampir 80 persen. Mungkin ada orang-orang tertentu yang ingin ganggu kita," ujarnya.
"Dari situ bisa kita evaluasi apa saja yang bisa kita bentengi supaya enggak ada hack lagi yang kemudian mengganggu informasi data kepemiluan," katanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.