JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Sumatera Utara menginginkan Joko Widodo kembali menjabat presiden RI. Namun, mereka tidak menginginkan Jusuf Kalla kembali menjabat sebagai wakil presiden.
Hal itu tercermin dari survei yang dilaksanakan Indo Barometer pada 26 Mei hingga 2 Juni 2018 terhadap 800 responden di 33 kabupaten/ kota yang ada di wilayah Sumatera Utara.
"Berdasarkan pertanyaan, 'apakah responden menginginkan atau tidak menginginkan, Joko Widodo kembali menjadi Presiden RI pada periode 2019-2024', 68 persen responden memilih menginginkan kembali. Sementara, 16,1 persen responden yang memilih tidak menginginkan kembali," ujar Direktur Eksekutif Indo Barometer M. Qodari dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu (20/6/2018).
Baca juga: Survei Indo Barometer: Mayoritas Publik Tak Tahu Nawacita Jokowi-JK
Qodari menambahkan, data itu didukung oleh data mengenai kepuasan masyarakat atas kinerja Jokowi selama sekitar 4 tahun menjabat Presiden RI.
Diketahui pada survei yang sama, sebanyak 78,8 persen responden menyatakan puas atas kinerja Jokowi. Sementara 15,7 persen responden menyatakan tidak puas. Adapun, 5,5 persen responden menyatakan tidak menjawab.
Berbeda dengan sosok Jokowi, masyarakat Sumut justru tidak menginginkan Jusuf Kalla kembali menjadi calon wakil presiden.
Baca juga: Survei Indo Barometer: 65,1 Persen Masyarakat Puas dengan Kinerja Jokowi-JK
"Sebanyak 49,9 persen responden memilih tidak menginginkan kembali dan 28,2 persen responden memilih menginginkan JK terpilih kembali jadi wakil presiden," ujar Qodari.
Meski demikian, masyarakat Sumut merasa cukup puas atas kinerja JK sebagai Wapres RI. Hal itu ditunjukkan dari sebanyak 60,4 persen responden yang menyatakan puas atas kinerja JK.
Sebanyak 30,8 persen responden menyatakan tidak puas dan sebanyak 8,8 persen responden menyatakan tidak menjawab.
Baca juga: Di Posisi Teratas Cawapres Jokowi, JK Bilang Ingin Istirahat
Survei tersebut dilakukan dengan wawancara tatap muka melalui kuisioner. Metode penarikan sampel, yakni multistage random sampling dengan margin of error sebesar 3,46 persen persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.