JAKARTA, KOMPAS.com - Densus 88 menangkap seorang terduga teroris di Kota Tarakan, Kamis (17/5/2018) pukul 01.00 WIB.
Wakil Kepala Polri Komjen Pol Syafruddin menyebut terduga teroris tersebut merupakan pemain baru di dunia terorisme.
"Itu pemula. Pemula-pemula," ujar Syafruddin di Kantor Kementerian Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Jakarta, Kamis (17/5/2018).
Baca juga: Densus 88 Tangkap Seorang Terduga Teroris di Tarakan
Syafruddin pun menganggap terduga teroris tersebut tidak terlalu berbahaya.
"Enggak terlalu danger (bahaya). Makanya ini jangan terlalu dibesar-besarkan," ujar Syafruddin.
Dalam penangkapan tersebut, kata Syafruddin, Densus 88 juga mengamankan sejumlah barang bukti, kecuali bom.
"Pisau dan pistol rakitan. Enggak ada bom," ujar Syafruddin.
Baca juga: PNS Terduga Teroris Probolinggo adalah Guru Bahasa Inggris di SMK
Sebelumnya, Kapolda Kalimantan Utara Brigjen Pol Indrajit mengatakan, penangkapan itu sebagai respons kepolisian untuk menenangkan masyarakat akibat beredarnya video rencana aksi teror oleh seseorang yang diduga teroris di Kota Tarakan.
"Itu untuk menenangkan masyarakat bahwa pelakunya sudah ditangkap," kata Kapolda Indrajit, Kamis (17/5/2018).
Kapolda enggan merinci lebih jauh kronologi penangkapan tersebut. Bahkan dia hanya menginformasikan bahwa penangkapan dilakukan di Kota Tarakan.
Baca juga: Densus 88 Tangkap Dua Terduga Teroris di Cirebon
"Karena ditangkap Densus 88, kami (Polda Kaltara) lepas (menyerahkan prosesnya kepada Densus 88)," katanya.
Kapolda mengatakan, terduga teroris merupakan orang Tarakan yang menempuh pendidikan di salah satu pesantren di Surabaya, Jawa Timur.