Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Ni Luh Djelantik, Jadi Bakal Caleg PSI Gara-gara Ahok

Kompas.com - 22/04/2018, 13:35 WIB
Abba Gabrillin,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pegiat industri kreatif Ni Luh Putu Ary Pertami atau yang lebih dikenal dengan Ni Luh Djelantik mengikuti tes wawancara bakal calon legislatif 2019 yang digelar Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Di sela proses wawancara, Ni Luh menceritakan alasannya memilih PSI sebagai jalur politik menuju kursi parlemen.

Ni Luh mengatakan, awalnya dia mengetahui PSI saat partai yang baru terbentuk itu mengumpulkan KTP untuk mendukung calon gubernur DKI Jakarta saat itu, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.

(Baca juga: Ni Luh Djelantik Ikut Seleksi Caleg DPR yang Digelar PSI)

Saat itu, Ni Luh bersama PSI membuka posko untuk mengumpulkan KTP warga.

"Saya lihat ini partai lucu ya, dalam arti waktu itu Pak Ahok kan belum masuk partai masih independen. Kami kumpul KTP dan mulai berkenalan, tapi tidak secara langsung. Saya melihat profil PSI ada harapan di situ," ujar Ni Luh di Kantor DPP PSI Jakarta, Minggu (22/4/2018).

Ni Luh kemudian mencari tahu lebih banyak tentang PSI melalui internet. Berbagai informasi positif yang ditemukan tentang PSI semakin menambah daya tarik Ni Luh terhadap partai yang dipimpin Grace Natalie itu.

Salah satunya, Ni Luh tertarik dengan slogan PSI yang mengedepankan antikorupsi dan antiintoleransi.

Sebab, kedua hal tersebut dinilai menjadi persoalan penting yang harus dihadapi.

"Semua hal besar mulai dari hal kecil, seperti partai ini. Aku yakin kami bisa jadi satu tim yang kuat," kata Ni Luh.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com