JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena dihadirkan sebagai saksi meringankan bagi terdakwa Setya Novanto di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (19/3/2018).
Dalam persidangan kasus dugaan korupsi proyek e-KTP, Melki tak henti-hentinya menyanjung Setya Novanto.
Mantan Staf Ahli Ketua Fraksi Golkar itu menyebut Setya Novanto memiliki jiwa kepemimpinan yang baik.
(Baca juga: Saksi Meringankan: Setya Novanto Kadang Tidur Tiga Jam Per Hari)
Namun, Melki tak bisa berkata dengan lancar saat giliran ditanya oleh jaksa Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), apalagi saat ditanya hal-hal buruk dalam diri Setya Novanto.
"Sekarang saya tanya, terdakwa Setya Novanto ini punya hal negatif apa yang saksi tahu? Supaya keterangannya lebih berimbang," kata jaksa Ahmad Burhanuddin.
"Wah, susah juga, ya, kalau yang ditanya hal-hal buruknya," kata Melki.
Sebelumnya, Melki mengatakan bahwa ia mengenal Novanto sejak 2005 saat Novanto diusung sebagai calon anggota DPR dari daerah pemilihan NTT II.
(Baca juga: Menurut Dokter, Fredrich Rancang Diagnosis Sebelum Novanto Kecelakaan)
Melki menyebut, Novanto banyak berperan untuk menyejahterakan masyarakat NTT.
"Baik dari program DPR maupun pribadi, dia sering berkegiatan sosial. Bantu masyarakat di bidang pertanian dan peternakan. Di sana sampai bangun Novanto Center," kata Melki.
Selain itu, menurut Melki, Novanto senang menerima tamu. Menurut dia, Novanto tak pernah membedakan latar belakang tamu yang berkunjung ke rumahnya.
Bahkan, tamu-tamu berdatangan sejak pagi hingga tengah malam.