Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ajakan Jokowi agar Australia Gabung ASEAN Dinilai Sulit Terwujud

Kompas.com - 19/03/2018, 10:14 WIB
Ihsanuddin,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sinyal yang diberikan Presiden Joko Widodo agar Australia bergabung dengan ASEAN dinilai hanya basa-basi dan bukan merupakan ajakan serius.

Ajakan Jokowi tersebut harus dibicarakan dan disetujui oleh kepala negara ASEAN lainnya.

"Karena kan ASEAN tidak hanya Indonesia saja yang menentukan. Tentu kalau Indonesia mengajak, harus dibicarakan dengan negara lain di ASEAN," kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, kepada Kompas.com, Senin (19/3/2018).

Baca juga: Jokowi: Saya Menantikan untuk Menyambut Australia di ASEAN

Hikmahanto JuwanaKOMPAS/WAWAN H PRABOWO Hikmahanto Juwana
Menurut Hikmahanto, sangat kecil kemungkinan Australia diterima oleh Kepala Negara ASEAN lainnya. Sebab, masih ada sejumlah negara yang mengantre untuk masuk ASEAN seperti Timor Leste dan Papua Nugini.

"Timor Leste mau masuk saja belum ada kesepakatan," kata dia.

Selain itu, menurut Hikmahanto, para pimpinan ASEAN juga akan mempertimbangkan arah pemerintahan Australia yang kerap berubah.

Baca juga: Presiden Jokowi: Ide Bagus jika Australia Bergabung dengan ASEAN

Jika partai konservatif yang memimpin negeri itu seperti saat ini, Hikmahanto menilai, Australia lebih senang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Eropa.

Lain halnya jika yang memimpin negeri Kanguru itu adalah Partai Buruh, maka Australia akan mendekati tetangganya di Asia.

"Repotnya kalau Australia dekat Eropa masuk ASEAN agak aneh," kata Hikmahanto.

"Jadi ini basa-basi politik saja, basa-basi diplomasi," tambah dia.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan salah satu media Australia, Presiden Jokowi mengaku menyambut baik jika Australia mau bergabung sebagai anggota baru ASEAN.

Baca juga: Ini yang Dibicarakan Jokowi dengan AS-ASEAN Business Council

Pernyataan ini diungkapkan Presiden menjelang pertemuan para pemimpin negara-negara blok Asia Tenggara di Sydney, Australia, Jumat (16/3/2018).

"Saya pikir itu ide bagus," kata Presiden Jokowi kepada Sydney Morning Herald, merujuk gagasan masuknya Australia ke ASEAN.

Lalu, dalam pidatonya di CEO Forum, sebagai rangkaian dari KTT Khusus ASEAN-Australia, di International Convention Center, Sydney, Australia, Sabtu (17/3/2018), Jokowi juga mengajak para Australia untuk berinvestasi di ASEAN.

Saat menutup pidatonya, Jokowi kembali menyampaikan sinyal agar Australia bergabung dengan ASEAN.

“Saya menantikan untuk menyambut Australia di ASEAN, dan Indonesia,” ujar Jokowi.

Kompas TV Perdana Menteri Australia, menyebut Presiden Jokowi, sebagai salah satu pemimpin paling penting dan panutan di Dunia.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Jokowi Doakan Timnas U23 Bisa Lolos ke Olimpiade Paris 2024

Nasional
Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Menlu Retno Laporkan Hasil Kunjungan ke Vietnam ke Jokowi

Nasional
Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum 'Move On'

Gugatan di PTUN Jalan Terus, PDI-P Bantah Belum "Move On"

Nasional
Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Menlu Singapura Temui Jokowi, Bahas Kunjungan PM untuk Leader's Retreat

Nasional
Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Hasto Sebut Ganjar dan Mahfud Akan Dapat Tugas Baru dari Megawati

Nasional
Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Kejagung Sita 2 Ferrari dan 1 Mercedes-Benz dari Harvey Moies

Nasional
Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Gerindra Dukung Waketum Nasdem Ahmad Ali Maju ke Pilkada Sulteng

Nasional
Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Tepati Janji, Jokowi Kirim Mobil Listrik ke SMK 1 Rangas Sulbar

Nasional
Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Konsumsi Avtur Naik 10 Persen Selama Ramadhan dan Idul Fitri 2024

Nasional
Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Kekuatan Koalisi Vs Oposisi jika PDI-P dan PKS Tak Merapat ke Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Soal Pertemuan Prabowo-Megawati, Gerindra Sebut Sudah Komunikasi dengan Puan

Nasional
PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

PN Jaksel Tolak Gugatan David Tobing Lawan Rocky Gerung Terkait Hinaan ke Jokowi

Nasional
'Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan'

"Selama 23 Tahun, Tiba-tiba Setelah Jadi Orang, Berubah karena Kekuasaan"

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com