Salin Artikel

Ajakan Jokowi agar Australia Gabung ASEAN Dinilai Sulit Terwujud

Ajakan Jokowi tersebut harus dibicarakan dan disetujui oleh kepala negara ASEAN lainnya.

"Karena kan ASEAN tidak hanya Indonesia saja yang menentukan. Tentu kalau Indonesia mengajak, harus dibicarakan dengan negara lain di ASEAN," kata Guru Besar Hukum Internasional Universitas Indonesia, Hikmahanto Juwana, kepada Kompas.com, Senin (19/3/2018).

"Timor Leste mau masuk saja belum ada kesepakatan," kata dia.

Selain itu, menurut Hikmahanto, para pimpinan ASEAN juga akan mempertimbangkan arah pemerintahan Australia yang kerap berubah.

Jika partai konservatif yang memimpin negeri itu seperti saat ini, Hikmahanto menilai, Australia lebih senang dianggap sebagai bagian dari masyarakat Eropa.

Lain halnya jika yang memimpin negeri Kanguru itu adalah Partai Buruh, maka Australia akan mendekati tetangganya di Asia.

"Repotnya kalau Australia dekat Eropa masuk ASEAN agak aneh," kata Hikmahanto.

"Jadi ini basa-basi politik saja, basa-basi diplomasi," tambah dia.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan salah satu media Australia, Presiden Jokowi mengaku menyambut baik jika Australia mau bergabung sebagai anggota baru ASEAN.

Pernyataan ini diungkapkan Presiden menjelang pertemuan para pemimpin negara-negara blok Asia Tenggara di Sydney, Australia, Jumat (16/3/2018).

"Saya pikir itu ide bagus," kata Presiden Jokowi kepada Sydney Morning Herald, merujuk gagasan masuknya Australia ke ASEAN.

Lalu, dalam pidatonya di CEO Forum, sebagai rangkaian dari KTT Khusus ASEAN-Australia, di International Convention Center, Sydney, Australia, Sabtu (17/3/2018), Jokowi juga mengajak para Australia untuk berinvestasi di ASEAN.

Saat menutup pidatonya, Jokowi kembali menyampaikan sinyal agar Australia bergabung dengan ASEAN.

“Saya menantikan untuk menyambut Australia di ASEAN, dan Indonesia,” ujar Jokowi.

https://nasional.kompas.com/read/2018/03/19/10144871/ajakan-jokowi-agar-australia-gabung-asean-dinilai-sulit-terwujud

Terkini Lainnya

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 9 Mei 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Ganjar Kembali Tegaskan Tak Akan Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Kultur Senioritas Sekolah Kedinasan Patut Disetop Buat Putus Rantai Kekerasan

Nasional
Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Kekerasan Berdalih Disiplin dan Pembinaan Fisik di Sekolah Kedinasan Dianggap Tak Relevan

Nasional
Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Kekerasan di STIP Wujud Transformasi Setengah Hati Sekolah Kedinasan

Nasional
Ganjar Bubarkan TPN

Ganjar Bubarkan TPN

Nasional
BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

BNPB: 13 Orang Meninggal akibat Banjir dan Longsor di Sulsel, 2 dalam Pencarian

Nasional
TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

TNI AU Siagakan Helikopter Caracal Bantu Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Nasional
Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong 'Presidential Club'

Prabowo Diharapkan Beri Solusi Kuliah Mahal dan Harga Beras daripada Dorong "Presidential Club"

Nasional
Ide 'Presidential Club' Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Ide "Presidential Club" Dianggap Sulit Satukan Semua Presiden

Nasional
Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Halal Bihalal, Ganjar-Mahfud dan Elite TPN Kumpul di Posko Teuku Umar

Nasional
Pro-Kontra 'Presidential Club', Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Pro-Kontra "Presidential Club", Gagasan Prabowo yang Dinilai Cemerlang, tapi Tumpang Tindih

Nasional
Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Evaluasi Mudik, Pembayaran Tol Nirsentuh Disiapkan untuk Hindari Kemacetan

Nasional
Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Polri: Fredy Pratama Masih Gencar Suplai Bahan Narkoba Karena Kehabisan Modal

Nasional
SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

SYL Ungkit Kementan Dapat Penghargaan dari KPK Empat Kali di Depan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke