Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Indonesia Diharapkan Mampu Kuasai 100 Persen Teknologi Pemeliharaan Alutsista

Kompas.com - 02/03/2018, 16:36 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Tim Pelaksana Komite Kebijakan Industri Pertahanan (KKIP) Laksmanana purn TNI Soemardjono berharap Indonesia mampu melakukan pemeliharaan alat utama sistem pertahanan (alutsista) 100 persen di dalam negeri.

Untuk mencapai itu, KKIP terus mendorong kerjasama transfer teknologi pemeliharaan dengan produsen alutsista negara lain.

"Kalau nanti menguasai pemeliharaan, undang-undang berikutnya kan ngomong 100 persen pemeliharaan harus dilakukan di dalam negeri. Artinya, seluruh pemeliharaan alutsista wajib di dalam negeri," ujar Soemardjono di Kementerian Pertahanan, Jakarta, Jumat (2/3/2018).

Ketua Tim Pelaksana KKIP Laksmanana purn TNI Soemardjono usai pertemuan, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (8/2/2018). KOMPAS.com/Ihsanuddin Ketua Tim Pelaksana KKIP Laksmanana purn TNI Soemardjono usai pertemuan, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Kamis (8/2/2018).

Soemardjono mencontohkan, jika negara membeli Sukhoi, maka pemerintah juga mengincar skema offset dari produsen Sukhoi.

(Baca juga: Rawan Tabrak UU, KKIP Ingatkan Jangan Beli Alutsista Lewat Agen)

Offset merupakan skema pertahanan yang melibatkan transfer teknologi, produksi bersama komponen, struktur, pemeliharaan, perbaikan, pusat layanan perbaikan alutsista di dalam negeri.

Soemardjono ingin Indonesia terlebih dahulu fokus pada teknologi pemeliharaan. Sebab, teknologi pemeliharaan yang baik akan meningkatkan kesiapan alutsista (readiness level) Indonesia. Alutsista pun tidak akan terbengkalai.

(Baca juga: Tahun 2018, Alutsista TNI AD, AL, dan AU Bertambah)

"Itulah yang kita harapkan, bagaimana fokus ke teknologi pemeliharaannya dulu, kalau nanti menguasai pemeliharaan, UU berikutnya ngomong 100 persen pemeliharaan harus dilakukan di dalam negeri," ujarnya.

Soemardjono juga berharap hal itu akan mendorong Indonesia masuk dalam rantai produksi global.

Harapannya, jika suatu produsen alutsista dari suatu negara mendapatkan pesanan dari negara lain, Indonesia bisa diikutkan dalam pembuatan komponen.

"Karena Indonesia jadi bagian dari supply chain. Ekonomi juga terbantukan. Dan itu enggak bisa terbangun kalau kita enggak ikut. Syukur-syukur kita bisa memproduksi," kata dia.

Kompas TV Kapal Cepat Rudal merupakan pengembangan kapal sebelumnya yang dipesan di PT PAL Indonesia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Pilkada 2024: Usia Calon Gubernur Minimum 30 Tahun, Bupati/Wali Kota 25 Tahun

Nasional
Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Menlu Sebut Judi Online Jadi Kejahatan Transnasional, Mengatasinya Perlu Kerja Sama Antarnegara

Nasional
PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi 'Effect'

PDI-P Percaya Diri Hadapi Pilkada 2024, Klaim Tak Terdampak Jokowi "Effect"

Nasional
Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Harap Kemelut Nurul Ghufron dan Dewas Segera Selesai, Nawawi: KPK Bisa Fokus pada Kerja Berkualitas

Nasional
Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Hasto Ungkap Jokowi Susun Skenario 3 Periode Sejak Menang PIlpres 2019

Nasional
Ikut Kabinet atau Oposisi?

Ikut Kabinet atau Oposisi?

Nasional
Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Gugat KPU ke PTUN, Tim Hukum PDI-P: Uji Kesalahan Prosedur Pemilu

Nasional
Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Said Abdullah Paparkan 2 Agenda PDI-P untuk Tingkatkan Kualitas Demokrasi Elektoral

Nasional
Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Halalbihalal dan Pembubaran Timnas Anies-Muhaimin Ditunda Pekan Depan

Nasional
Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Hadiri KTT OKI, Menlu Retno Akan Suarakan Dukungan Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

PM Singapura Bakal Kunjungi RI untuk Terakhir Kali Sebelum Lengser

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Pengamat: Prabowo-Gibran Butuh Minimal 60 Persen Kekuatan Parlemen agar Pemerintah Stabil

Nasional
Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Timnas Kalahkan Korea Selatan, Jokowi: Pertama Kalinya Indonesia Berhasil, Sangat Bersejarah

Nasional
Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Jokowi Minta Menlu Retno Siapkan Negosiasi Soal Pangan dengan Vietnam

Nasional
Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Ibarat Air dan Minyak, PDI-P dan PKS Dinilai Sulit untuk Solid jika Jadi Oposisi Prabowo

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com