JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi I DPR TB Hasanuddin meminta Panglima TNI pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo mampu memenuhi pemenuhan target kesiapan alat utama sistem persenjataan atau minimum essential force (MEF).
"Minimum (Essential Force) sekarang baru 12-13 persen," kata Hasanuddin di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (4/12/2017).
Menurut dia, hal ini sangat penting untuk menghadapi ancaman musuh dari luar yang menyerang pertahanan negara.
Baca: JK: Tak Banyak Jenderal Bintang Empat Aktif untuk Calon Panglima TNI
Hasanuddin mengingatkan Panglima TNI yang baru untuk membantu pemenuhan target MEF pada 2019 hingga 30 persen.
Selain itu, Panglima TNI yang baru juga harus mampu meningkatkan profesionalitas prajurit TNI.
"Kemudian, meningkatkan disiplin internal. Sekarang sudah bagus, tapi kita perlu tingkatkan. Dan kemudian meningkatkan kesejahteraan prajurit. Profesionalisme dan sejahtera dan dilengkapi dengan alat, sistem senjata yang bagus," lanjut politisi PDI-P itu.
Baca juga: Diajukan Sebagai Panglima TNI, Ini Harta Kekayaan Hadi Tjahjanto
Presiden Joko Widodo resmi mengajukan nama Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto sebagai calon panglima baru TNI menggantikan Jenderal Gatot Nurmantyo yang akan memasuki masa pensiun.
Surat pengajuan tersebut diserahkan Menteri Sekretaris Negara Pratikno kepada Wakil Ketua DPR Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Fadli Zon, Senin (4/12/2017) pagi.