JAKARTA, KOMPAS.com - Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Moeldoko menilai Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto perlu menegaskan bahwa TNI netral dan tak bisa dipengaruhi siapa pun. Hal itu, menurutnya, perlu dilakukan jelang tahun politik.
Adapun Moeldoko sebelumnya tengah menjabat Panglima TNI saat Pemilu Presiden dan Pemilu Legislatif 2014 digelar.
"Saya pikir perlu (ditegaskan). Karena pesan ke dalamnya, 'hei prajurit kalian jangan mau dipengaruhi siapapun'. Sedangkan pesan keluarnya 'jangan coba pengaruhi karena prajurit saya tidak akan dipengaruhi'. Ini tegas dari atas atas hingga ke bawah'," kata Moeldoko melalui sambungan telepon pada diskusi di Cikini, Jakarta Pusat, Sabtu (9/12/2017).
Baca juga : Sebelum Jadi Panglima TNI, Hadi Tjahjanto Dulu Dipandang Sebelah Mata
Hal itu ditegaskannya pada Pilpres 2014 lalu. Saat itu, kata Moeldoko, ia menegaskan bahwa TNI tak bisa dipengaruhi dan dipengaruhi oleh siapapun.
Jika hal itu bisa ditegaskan dan dijalankan oleh Hadi, maka Moeldoko meyakini Hadi akan siap memimpin TNI menghadapi tahum-tahun politik.
Moeldoko pun hadir dalam serah terima jabatan Panglima TNI dari Jenderal Gatot Nurmantyo kepada Marsekal Hadi Tjahjanto. Ia pun turut menyampaikan sejumlah harapan terhadap institusi TNI di bawah kepemimpinan Hadi.
Baca juga : Marsekal Hadi Tjahjanto: Netralitas TNI Kami Jaga di Atas Segalanya
"Harapannya pertama, profesionalitas. Kedua, memperkuat soliditas ke dalam maupun ke luar," tuturnya.
Marsekal TNI Hadi Tjahjanto telah resmi dilantik sebagai Panglima TNI menggantikan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Jumat (8/12/2017). Pelantikan dilakukan langsung oleh Presiden Joko Widodo di Istana Negara.
Hadi sebelumnya dinyatakan telah lolos uji kepatutan dan kelayakan (fit and proper test) di Komisi I DPR. Dari 10 fraksi, tak ada yang memberikan catatan khusus kepada pria kelahiran Malang tersebut.