JAKARTA, KOMPAS.com — Pengamat politik Charta Politika Indonesia, Yunarto Wijaya, menilai, Ketua DPR pengganti Setya Novanto sebaiknya benar-benar dapat mengubah citra lembaga legislatif tersebut. Menurut dia, nama yang ditunjuk Partai Golkar sebaiknya tak cuma sebagai perpanjangan Novanto.
"Harga mati, Ketua DPR tidak boleh kontroversial atau punya kasus hukum," kata Yunarto dalam diskusi di lantor ICW, Jakarta, Selasa (21/11/2017).
Menurut Yunarto, saat ini dibutuhkan Ketua DPR yang dapat memberikan nuansa baru di parlemen. Setidaknya, sosok tersebut punya niat untuk membangun citra DPR dengan kerja hanya dalam dua tahun.
Baca juga: Usut Setya Novanto, MKD Pertimbangkan Minta Keterangan KPK
Yunarto mengatakan, pengganti Novanto sebaiknya bersih dari isu korupsi dan kasus hukum lainnya. Selain itu, harus bisa melakukan perubahan mendasar dari sisi kebijakan terhadap semua kelemahan DPR saat ini.
Sebagai contoh, menurut Yunarto, hasil survei yang dilakukan beberapa lembaga menempatkan DPR sebagai lembaga negara yang memiliki citra paling buruk. DPR dinilai lembaga yang berkinerja paling rendah.
Selain itu, parlemen dianggap sebagai lembaga paling korup.
"Tugas utama ketua DPR yang baru adalah membangun citra baru dari sisi kebijakan atau menjadi PR dan marketing sebagai bungkus," kata Yunarto.