Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

MKD Belum Dapat Kabar soal KPK Akan Geledah Ruang Kerja Novanto

Kompas.com - 20/11/2017, 14:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR mengaku belum menerima permintaan izin penggeledahan ruang kerja Ketua DPR Setya Novanto dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

"Belum ada tuh, belum ada permintaan izin," ujar Ketua MKD Sufmi Dasco Ahmad di Gedung DPR, Jakarta, Selasa (20/11/2017).

Dasco memberikan pernyataan setelah ditanya wartawan terkait kabar tim KPK menggeledah ruang kerja Novanto di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, hari ini.

Menurut Dasco, berdasarkan UU tentang MPR, DPR, DPD, dan DPRD (UU MD3), penggeledahan yang dilakukan oleh KPK perlu mendapatkan izin MKD. Bahkan, menurut dia, penggeledahan juga harus didampingi MKD.

(Baca juga: KPK Didesak Selidiki Dugaan Merintangi Penyidikan oleh Pengacara Setya Novanto)

Ia mengatakan, penyidik KPK tidak akan bisa menggeledah ruang kerja Novanto tanpa izin MKD. Bahkan, MKD akan memberikan peringatan kepada KPK bila tetap nekat.

Meski begitu, Dasco mengatakan bahwa KPK biasanya pasti berkoordinasi dengan MKD bila berencana melalukan penggeledahan di DPR.

"Pasti (KPK) koordinasi dengan kami," ucap Dasco.

(Baca juga: Enggan Proses Dugaan Pelanggaran Etik Novanto, MKD Dinilai Menyesatkan)

Tersangka kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto tiba di gedung KPK, Jakarta, Minggu (19/11/2017). Ketua DPR tersebut dipindahkan dari RSCM Kencana ke rutan KPK. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/foc/17. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean Tersangka kasus korupsi KTP Elektronik Setya Novanto tiba di gedung KPK, Jakarta, Minggu (19/11/2017). Ketua DPR tersebut dipindahkan dari RSCM Kencana ke rutan KPK. ANTARA FOTO/Rosa Panggabean/foc/17.
Dasco tidak menyebut pasal mana dalam UU MD3 yang mengatur bahwa penggeladehan yang dilakukan aparat hukum terkait anggota DPR harus didampingi MKD.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com, Pasal 119 hingga Pasal 149 dalam UU MD3 yang mengatur tentang MKD tidak menyebutkan hal tersebut.

Adapun, aturan mengenai penggeladahan terhadap anggota DPR mesti didampingi MKD diatur dalam Peraturan DPR Nomor 2 Tahun 2015 tentang Tata Beracara MKD.

Dalam Pasal 73 Ayat 8, Peraturan DPR Nomor 2 Tahun 2015 dinyatakan, "Dalam  hal  MKD  memutuskan untuk memberikan persetujuan atas pemanggilan  Anggota  sebagaimana dimaksud pada Ayat (1), MKD menerima surat pemberitahuan penggeledahan dan penyitaan   dari penegak hukum."

Dalam Pasal 73 Ayat 9 Peraturan DPR Nomor 2 Tahun 2015, tertulis: "Dalam hal MKD memberikan persetujuan penggeledahan dan penyitaan sebagaimana dimaksud  pada  ayat  (8), MKD mendampingi  penegak hukum  dalam  melakukan  penggeledahan  dan  penyitaan  di tempat Anggota yang diduga melakukan tindak pidana yang tidak berhubungan
dengan pelaksanaan fungsi, tugas, dan wewenangnya."

(Baca juga: MKD Terkesan Tumpul ke Novanto, Ini Kata Pimpinan DPR )

Saat ini, KPK sudah menahan Ketua DPR Setya Novanto akibat terlibat kasus korupsi KTP elektronik. Sebelumya, Novanto sempat menghilang setelah tim KPK berupaya menjemput paksa Ketua Umum Partai Golkar itu di kediamannya.

Selang sehari, keberadaan Novanto diketahui usai mobil yang ditumpanginya menabrak tiang lampu di bilangan Permata Hijau, Jakarta Selatan.

Sempat dirawat semalam di RS Medika Permata Hijau, Novanto dipindahkan ke RSCM untuk diperiksa lebih lanjut. Setelah masa perawatan tiga hari, ia akhirnya dibawa KPK dan resmi ditahan pada Minggu malam.

Kompas TV Partai Golkar segera melakukan konsolidasi, menggelar pertemuan para pengurus harian
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Jokowi Resmikan 40 Kilometer Jalan Inpres Senilai Rp 211 Miliar di NTB

Nasional
Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Jokowi Akan Resmikan Bendungan dan Panen Jagung di NTB Hari ini

Nasional
Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal 'Food Estate'

Meski Isyaratkan Merapat ke KIM, Cak Imin Tetap Ingin Mendebat Prabowo soal "Food Estate"

Nasional
Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Setelah Jokowi Tak Lagi Dianggap sebagai Kader PDI-P...

Nasional
Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Pengertian Lembaga Sosial Desa dan Jenisnya

Nasional
Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Prediksi soal Kabinet Prabowo-Gibran: Menteri Triumvirat Tak Diberi ke Parpol

Nasional
Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Jokowi Dianggap Jadi Tembok Tebal yang Halangi PDI-P ke Prabowo, Gerindra Bantah

Nasional
Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Soal Kemungkinan Ajak Megawati Susun Kabinet, TKN: Pak Prabowo dan Mas Gibran Tahu yang Terbaik

Nasional
PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

PKS Siap Gabung, Gerindra Tegaskan Prabowo Selalu Buka Pintu

Nasional
PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

PKB Jaring Bakal Calon Kepala Daerah untuk Pilkada 2024, Salah Satunya Edy Rahmayadi

Nasional
Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Saat Cak Imin Berkelakar soal Hanif Dhakiri Jadi Menteri di Kabinet Prabowo...

Nasional
Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Prabowo Ngaku Disiapkan Jadi Penerus, TKN Bantah Jokowi Cawe-cawe

Nasional
Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Orang Dekat Prabowo-Jokowi Diprediksi Isi Kabinet: Sjafrie Sjamsoeddin, Dasco, dan Maruarar Sirait

Nasional
Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang 'Hoaks'

Prabowo Diisukan Akan Nikahi Mertua Kaesang, Jubir Bilang "Hoaks"

Nasional
Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok 'Kepedasan' di Level 2

Momen Jokowi dan Menteri Basuki Santap Mie Gacoan, Mentok "Kepedasan" di Level 2

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com