JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Gerakan Muda Partai Golkar (GMPG) Ahmad Doli Kurnia mengungkapkan bahwa Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Bacharuddin Jusuf Habibie mendukung Gerakan Golkar Bersih.
Hal itu dia ungkapkan usai bertemu Habibie di kediaman pribadi Presiden ketiga RI itu, Jalan Patra Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (28/8/2017).
"Secara spesifik juga tadi pak Habibie menyampaikan bahwa beliau memberikan dukungan penuh terhadap gerakan yang kami lakukan selama itu untuk kebaikan partai dan positif di mata rakyat dan bisa lepas dari stigma yang selama ini lekat dengan partai Golkar sebagai partai yang tidak bersih," ujar Doli saat memberikan keterangan usai pertemuan.
Doli mengungkapkan, saat ini Habibie mendukung perubahan dan perubahan di internal Partai Golkar. Pasalnya, Habibie menilai kepemimpinan Partai Golkar tidak lagi kondusif pasca-penetapan Ketua Umum Golkae Setya Novanto sebagai tersangka dalam kasus korupsi e-KTP.
(Baca: Idrus Marham Sebut Aksi GMPG Justru Memperburuk Citra Partai Golkar)
"Pak habibie mendukung perubahan dan pembaruan di Partai Golkar tentu kaitannya dengan situasi kepemimpinan Partai Golkar yang tidak kondusif. Tentu harus ada perubahan segera," kata Doli.
Dalam pertemuan yang berlangsung sekitar 2,5 jam itu, kata Doli, Habibie sempat berpesan agar GMPG belajar dari kesalahan pendahulunya untuk menjaga citra Partai Golkar di mata masyarakat.
"Tentu secara spesifik kami membicarakan situasi Golkar saat ini tentu tidak bisa dilepaskan dari status yang diemban oleh Pak Setya Novanto. Itu kemudian yang dijawab oleh Pak Habibie, kalian (GMPG) harus belajar dari kesalahan pendahulu kalian. Sehingga masa depan partai Golkar bisa diselamatkan," tuturnya.
(Baca: Terancam Dipecat, GMPG Mengaku Tak Takut demi Kebaikan Partai Golkar)
Selain itu, lanjut Doli, Habibie juga mengungkapkan pandangannya terhadap Partai Golkar saat ini yang dinilai memiliki citra buruk. Bahkan beberapa survei menyatakan elektabilitas Partai Golkar menurun.
"Pak Habibie selama ini mencermati, mengikuti dan tahu persis bagaimana Golkar sedang mendapat cobaan, ketua umumnya sedang menghadapi dugaan kasus korupsi e-KTP, lalu bagaimana Pak Habibie mengetahui citra buruk Partai Golkar saat ini, elektabilitasnya di beberapa survei juga turun," ucapnya.