Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Curah Hujan Tinggi, Status Tanggap Darurat di Garut Kemungkinan Diperpanjang

Kompas.com - 21/09/2016, 18:21 WIB
Kristian Erdianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, Bupati Garut Rudy Gunawan telah menetapkan status tanggap darurat selama tujuh hari akibat banjir bandang di daerah itu.

Sutopo memperkirakan, penetapan status tanggap darurat tersebut akan diperpanjang selama penanganan darurat belum selesai oleh tim gabungan.

Adapun tim gabungan terdiri dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Badan SAR Nasional (Basarnas), TNI, Polri, relawan Taruna Tanggap Bencana (Tagana) dan Palang Merah Indonesia (PMI).

"Diperkirakan itu akan diperpanjang selama tujuh hari penanganan darurat belum selesai dan akan diperpanjang disesuaikan kondisi di lapangan," ujar Sutopo saat memberikan keterangan pers di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Rabu (21/9/2016).

Sutopo menjelaskan, perpanjangan status tanggap bencana tersebut kemungkinan besar akan dilakukan jika melihat curah hujan saat ini berada di atas normal.

Selain itu, BNPB juga mendeteksi adanya fenomena La Nina di atas Samudera Hindia yang mengakibatkan jumlah curah hujan akan semakin bertambah.

Menurut Sutopo, potensi hujan dengan curah tinggi dan durasi yang panjang akan terus berlangsung sampai mengalami puncaknya pada bulan Januari 2017.

"Dengan kondisi ini ancaman banjir dan longsor meningkat pada Oktober sampai Desember. Curah hujan meningkat 200 persen, banjir dan longsor pun akan meningkat," kata Sutopo.  

Banjir bandang menerjang wilayah Bayongbong, Tarogong Kidul, Tarogong Kaler, Banyuresmi, Karangpawitan, di Kabupaten Garut, pada Rabu (21/9/2016) pukul 01.00 WIB.

Banjir terjadi akibat hujan deras sejak Selasa (20/9/2016) malam, yang menyebabkan air di Sungai Cimanuk dan Sungai Cikamuri meluap. Ketinggian banjir mencapai ketinggian 1,5 meter hingga 2 meter.

BNPB mencatat, hingga kini korban banjir bandang yang dinyatakan meninggal mencapai 18 orang dan belasan orang masih dinyatakan hilang.

(Baca: Banjir Bandang Garut, 18 Orang Tewas, 1.000 Warga Mengungsi)

 

Sutopo menyebut bencana banjir di Garut kali ini merupakan yang paling mematikan sejak 2014.

Berdasarkan catatannya, banjir dan longsor besar dengan jumlah korban jiwa cukup banyak pernah terjadi pada tahun 2012 dan 2014.

"Banjir dan longsor mematikan pernah terjadi di 2012 dan 2014. Jadi kami mengimbau seluruh warga agar waspada dan siaga," ucapnya.

(Baca: Detik-detik Menjelang Banjir Mengerikan di Garut)

Kompas TV Banjir Bandang di Garut, 7 Sekolah Diliburkan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hasto: Di Tengah Panah 'Money Politic' dan 'Abuse of Power', PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Hasto: Di Tengah Panah "Money Politic" dan "Abuse of Power", PDI-P Masih Mampu Jadi Nomor 1

Nasional
Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Jokowi Suntik Modal Hutama Karya Rp 18,6 T untuk Pembangunan Tol Sumatera

Nasional
Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Ke Kader yang Akan Ikut Pilkada, Megawati: Kalau Bohong, Lebih Baik Tidak Usah

Nasional
Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Hakim: Hinaan Rocky Gerung Bukan ke Pribadi Jokowi, tetapi kepada Kebijakan

Nasional
Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Belum Putuskan Maju Pilkada di Mana, Kaesang: Lihat Dinamika Politik

Nasional
Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Jokowi Bakal Diberi Posisi Terhormat, PDI-P: Untuk Urusan Begitu, Golkar Paling Sigap

Nasional
PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

PPP Jadi Partai yang Gugat Sengketa Pileg 2024 Terbanyak

Nasional
Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Wapres Doakan Timnas Indonesia Melaju ke Final Piala Asia U23

Nasional
Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Ada 297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Pengacara dari 8 Firma Hukum

Nasional
Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Novel Baswedan dkk Laporkan Nurul Ghufron ke Dewas KPK, Dianggap Rintangi Pemeriksaan Etik

Nasional
Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Kumpulkan Seluruh Kader PDI-P Persiapan Pilkada, Megawati: Semangat Kita Tak Pernah Pudar

Nasional
Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Indonesia U-23 Kalahkan Korsel, Wapres: Kita Gembira Sekali

Nasional
Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Jokowi Tunjuk Luhut Jadi Ketua Dewan Sumber Daya Air Nasional

Nasional
Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Di Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional, Fahira Idris Sebut Indonesia Perlu Jadi Negara Tangguh Bencana

Nasional
297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

297 Sengketa Pileg 2024, KPU Siapkan Bukti Hadapi Sidang di MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com