Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minimnya Koordinasi Aparat Hukum Hambat BPK dalam Hitung Kerugian Negara

Kompas.com - 03/05/2016, 13:49 WIB
Rakhmat Nur Hakim

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Auditor IV Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Rizal Djalil, mengaku proses penghitungan kerugian negara dalam perkara tindak pidana korupsi kerap kali terhambat.

Hal itu terjadi karena aparat penegak hukum yang menangani perkara tersebut lamban dalam berkoordinasi dengan BPK.

Padahal penghitungan kerugian negara menjadi salah satu yang mendasar dalam menentukan tuntutan dan pengembalian uang negara.

"Kalau kepolisian, kejaksaan, atau KPK berkoordinasi secara intensif dengan kami (BPK), maka penghitungannya bisa cepat," ujar Rizal dalam seminar di Jakarta, Selasa (3/5/2016).

Rizal mencontohkan dalam kasus korupsi di Boven Digoel 2010 silam misalnya. Saat itu penghitungan kerugian negara berlangsung cepat.

"Sebab waktu itu KPK selalu berkoordinasi dengan kami. Jadi penetapannya pun cepat," ucap Rizal.

Rizal menambahkan, pada prinsipnya BPK selalu siap bila diminta oleh aparat penegak hukum untuk melakukan audit terhadap lembaga negara lainnya.

"Perlu kami tegaskan bahwa BPK bekerja itu dalam tiga hal, yakni audit tahunan, kinerja, dan investigasi," tutur Rizal.

"Contohnya seperti RS Sumber Waras, itu kan investigasi yang permintaannya KPK dan kami kerjakan," kata dia.

Rizal menuturkan, dalam pemberantasan korupsi, koordinasi antara aparat penegak hukum dengan auditor mutlak dibutuhkan. Dia pun menilai masyarakat perlu mengetahui hal ini.

"Jangan sampai ada ego sektoral antara auditor dan aparat penegak hukum karena dalam upaya pemberantasan korupsi tidak bisa bekerja sendiri-sendiri," ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 2 Juli 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Anggota DPR: PDN Itu Seperti Brankas Berisi Emas dan Berlian, Obyek Vital

Nasional
Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Kuasa Hukum Sebut Staf Hasto Minta Perlindungan ke LPSK karena Merasa Dijebak KPK

Nasional
Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Kuasa Hukum Bantah Hasto Menghilang Setelah Diperiksa KPK

Nasional
Pejabat Pemerintah Dinilai Tak 'Gentle' Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Pejabat Pemerintah Dinilai Tak "Gentle" Tanggung Jawab Setelah PDN Diretas

Nasional
Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar 'Fun Run' hingga Konser di GBK Minggu Besok

Tutup Bulan Bung Karno, PDI-P Gelar "Fun Run" hingga Konser di GBK Minggu Besok

Nasional
Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Beri Sinyal Poros Ketiga di Pilkada Jakarta, PDI-P: Kami Poros Rakyat

Nasional
Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Kasus Ahli Waris Krama Yudha Jadi Momentum Reformasi Hukum Kepailitan dan PKPU di Indonesia

Nasional
Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Gaspol! Hari Ini: Di Balik Layar Pencalonan Anies Baswedan-Sohibul Iman

Nasional
PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

PAN Pertimbangkan Kaesang jika Ridwan Kamil Tak Maju di Pilkada DKI

Nasional
PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

PDI-P Buka Peluang Usung Anies Baswedan, tapi Tunggu Restu Megawati

Nasional
38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

38 DPW PAN Dukung Zulhas untuk jadi Ketum Lagi

Nasional
PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

PKS Usung Duet Anies-Sohibul, PDI-P Utamakan Kader Sendiri

Nasional
Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung 'Cawe-cawe' Jokowi?

Waketum Nasdem: Kalau Parpol Punya Prinsip, Kenapa Tergantung "Cawe-cawe" Jokowi?

Nasional
Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Ajak Hidup Sehat, Bank Mandiri Gelar Program Bakti Kesehatan untuk Abdi Dalem Keraton Ngayogyakarta

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com