Menurut dia, selama lebih dari delapan bulan memerintah, keduanya belum menunjukan adanya suatu kesatuan.
"Wapres Jusuf Kalla belum seperti saat bersama Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang turun tangan mewakili Presiden dalam berbagai bidang persoalan. Seharusnya Presiden dan Wapres menjadi suatu dwitunggal," ujar Andreas dalam diskusi publik di Cikini, Jakarta Pusat, Minggu (14/6/2015).
Menurut Andreas, dalam beberapa persoalan besar, JK tidak tampak mengambil peran secara aktif. Salah satunya, dalam penurunan tingkat perekonomian, dia dinilai tak banyak mengeluarkan pernyataan dan kebijakan yang mampu memberi keyakinan publik.
Dalam menangani beberapa persoalan besar tersebut, lanjut Andreas, JK tidak hanya dibutuhkan untuk melakukan konsolidasi pemerintahan dengan kementerian, tetapi juga menunjukan adanya kesamaan pandangan dengan Jokowi.
Andreas mengatakan, penting bagi Jokowi dan JK untuk menunjukkan adanya suatu kesatuan dalam penentuan kebijakan. Selain memberikan jalan keluar, pandangan publik terhadap sinergitas pemimpin akan memberikan kepercayaan bagi masyarakat.
"Yang penting, kesan di luar soal kendali birokrasi menunjukan suatu kesatuan. Bagaimana menjadi satu tim, ini seharusnya dibicarakan dalam internal Presiden dan Wakil Presiden," kata Andreas.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.